SORONG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sorong periode 2024–2028 resmi dilantik pada 25 Agustus 2025 di UNIMUDA Convention Center, berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Papua Barat Daya Nomor 1.5/28/1447.
Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris PWM Papua Barat Daya, Ketua PDM Kabupaten Sorong, Sekretaris PWPM Papua Barat Daya, perwakilan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sorong, Kesbangpol Kabupaten Sorong, KNPI Kabupaten Sorong, GP Ansor Kabupaten Sorong, ortom Muhammadiyah, serta dosen UNIMUDA Sorong.
Dalam pelantikan ini, sebanyak 41 pimpinan resmi dikukuhkan, terdiri dari ketua, wakil ketua bidang, sekretaris, wakil sekretaris bidang, bendahara, dan wakil bendahara. Para pimpinan ini hadir dengan latar belakang yang beragam, mulai dari akademisi, praktisi, pengusaha, pegawai pemerintah, karyawan swasta, hingga petani. Keberagaman ini mencerminkan semangat kolaborasi Pemuda Muhammadiyah dalam menjawab tantangan sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat Kabupaten Sorong.
Ketua PDPM Kabupaten Sorong, Dwi Suratman, dalam sambutannya menekankan bahwa Pemuda Muhammadiyah tidak boleh hanya menjadi penonton dalam menghadapi persoalan masyarakat, tetapi hadir sebagai aktor yang memberi solusi nyata.
“Ancaman lingkungan hidup di Kabupaten Sorong semakin nyata. Hujan sedikit saja, sudah banjir. Pemuda Muhammadiyah tidak cukup hanya mengkritisi, tetapi harus menawarkan gagasan dan aksi nyata. Dengan latar belakang pengurus yang beragam—akademisi, praktisi, pemerintah, swasta, petani, hingga pengusaha—saya yakin kita mampu berkontribusi membantu pemerintah daerah dan masyarakat,” tegas Dwi.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program-program PDPM dapat memberi dampak luas. “Semakin banyak pihak yang terlibat, sudut pandang kita akan semakin luas dalam melihat persoalan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sorong, Mukhlas Triono, M.Pd., mengibaratkan kader Pemuda Muhammadiyah seperti kapal yang tidak dibuat untuk bersandar di dermaga, melainkan berlayar menghadapi ombak besar dan menyelesaikan misi.
“Pemuda Muhammadiyah bukan dibentuk hanya untuk seremoni pelantikan, tetapi untuk membuktikan perannya dalam memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Apapun profesinya—dosen, guru, pengusaha, petani—semua harus berkontribusi bagi semesta,” ujar Mukhlas.
Dalam amanat pelantikan, Sekretaris PWM Papua Barat Daya, Kamaluddin, S.S., M.M. mengingatkan agar kader muda Muhammadiyah memiliki cita-cita besar dan terus meningkatkan kapasitas diri hingga ke jenjang pendidikan tertinggi.
“Seribu orang tua bisa bermimpi, tetapi cukup satu pemuda yang berkomitmen mampu mengubah dunia. Karena itu, gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalaupun jatuh, akan jatuh di antara bintang-bintang, bukan di tanah,” pesannya.
Selain itu, ia juga menyampaikan perkembangan pendidikan Muhammadiyah di Tanah Papua yang kini telah memiliki lima perguruan tinggi, termasuk UNIMUDA Sorong. Hal ini menjadi peluang bagi generasi muda Muhammadiyah untuk terus melahirkan guru besar dan pemimpin masa depan.
Usai pelantikan, PDPM Kabupaten Sorong melanjutkan agenda dengan Rapat Kerja. Dalam rapat kerja ini, terdapat 20 bidang yang merumuskan program kerja strategis yang selaras dengan tema Musyawarah Daerah, yakni “Kolaborasi Pemuda Negarawan untuk Kabupaten Sorong Maju.”