Pengajian UMKU Mengulas Tafsir At-Tanwir Surat Al Fatihah

Publish

21 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1103
Foto Istimewa

Foto Istimewa

"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung."  (Q.S. Hijr : 87)

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Pengajian rutin Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) dengan luring dibuka oleh  Dr. H. Rizka Himwan, M.Psi. Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Kudus, dan menghadirkan pembicara  Dr. Muhammad Muttaqin, M.H. dengan moderator Toni Ardi Rafsanjani, M.Pd.I. 

Muttaqin yang juga Ketua  Majelis Tarjih Pimpinan Daerah Muhammdaiyah Kabupaten Jepara  menyampaikan materi tentang ‘Tafsir At Tanwir Surat Fatihah”, yang dihadiri Pengurus Badan Pembina Harian, Dosen dan Tenaga Kependidikan UMKU, Senin, 21 Juli 2025.

Sedangkan Muttaqin menjelaskan bahwa ada 4 (empat) nama dalam surat Al Fatihah, pertama, Al Fatihah (pembuka, awal surat dalam Al Qur’an), kedua, Ummul kitab (induk Al Qur’an), ketiga, Sab’ul matsani (tujuh kata yang diulang ulang dalam sholat dan tidak membosankan). sesuai dalam Q.S. Al Hijr ayat 87, keempat, Asas (pondasi), Al Maroghi jilid 1.

Muttaqin menjelaskan kembali bahwa dalam ayat pertama dalam surat Al Fatihah, memberikan makna sebagai berikut : Melimpahkan rahmat dan kebaikan kepada hambaNya tanpa pengecualian dan tanpa batas, bersifat temporel dan tidak permanen (hanya di dunia),  makna arrahman sesuai surat Al A’rof ayat 156, serta melimpahkan rahmat dan kebaikan kepada hambaNya, khusus yang beriman dan taat kepada Allah sampai hari akhir, bersifat permanen di dunia dan akhirat,  makna  Arrahim sesuai Surat An nahl ayat 97.

Muttaqin menjelaskan kembali bahwa ayat ke 2 dalam surat Fatihah mengenai asal usul kehidupan, alam semesta ada diciptakan oleh Allah dan berlangsungnya alam semesta ini dalam pemeliharaan dan aturan Allah, serta tidak mungkin sesuai ada, muncul dengan sendirinya, hanya Allah Tuhan yang maha pencipta dan tidak ada yang menciptakanNya. Sifat Rahman dan Rahim adalah sifat yang melekat dalam diri Allah yang berimplikasi pada ihsan (kebaikan) Allah kepada hamba-Nya. Karena itu tidak mungkin Allah memiliki sifat Rahmah tetapi berbuat kejam walaupun hamba-Nya melanggar hukum Allah. (Supardi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Dr Ma’mun Mur....

Suara Muhammadiyah

24 April 2025

Berita

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Pantai Siung yang terletak di dusun Duwet, desa Purwodadi, kec. Tepu....

Suara Muhammadiyah

19 April 2025

Berita

Meningkatkan Akses Pendidikan bagi para Pekerja JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muh....

Suara Muhammadiyah

24 April 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar pembekalan....

Suara Muhammadiyah

23 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Muhasabah Muhammadiyah, merupakan gerakan enggiatan shalat malam da....

Suara Muhammadiyah

16 April 2025