YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lazismu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UMY meresmikan strategi kerjasama melalui program layanan kesehatan gigi berupa scaling gratis bagi masyarakat sekitar. Acara ini diadakan pada Rabu, 20 Agustus 2025 di RSGM UMY, dengan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi.
Program ini menjadi salah satu bentuk kolaborasi berkelanjutan antara kedua institusi dalam mengelola dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) agar dapat disalurkan secara tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata. Apalagi begitu pendaftaran dibuka melalui media sosial Instagram, kuota peserta langsung terpenuhi hanya dalam hitungan menit. Hal ini menunjukkan tingginya minat serta kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan gigi yang terjangkau.
Kepala Kantor Lazismu UMY, Muhammad Samsudin, dalam Sambutannya menegaskan bahwa program ini sejalan dengan semangat sosial dan dakwah Muhammadiyah yang selalu berorientasi pada kebermanfaatan.
“Kolaborasi ini merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi umat, apalagi slogan kami ini kan memberi untuk negeri . Jadi dengan program yang terukur dan terstruktur seperti ini rasanya sangat baik bagi kedua belah pihak,” ujarnya.
Samsudin menambahkan, saya berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada satu momentum saja, melainkan terus berlanjut di waktu mendatang dengan skema yang lebih luas. Ia juga menekankan bahwa kolaborasi semacam ini dapat menjadi media dakwah sosial sekaligus promosi kesehatan bagi masyarakat luas.
Kerjasama ini juga menjadi bukti kepercayaan RSGM UMY terhadap Lazismu UMY dalam mengelola dana ZIS. Direktur Utama RSGM UMY, drg. Tita Ratya Utari , menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya sebatas kegiatan seremonial, namun merupakan komitmen bersama untuk memaksimalkan potensi dana ZIS agar dapat benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.
“Kolaborasi ini merupakan amal ibadah keluarga RSGM UMY yang dipercayakan kepada Lazismu UMY karena kami percaya Lazismu UMY dapat menyalurkan dana ZIS dengan tepat sasaran. Kerjasama ini dimulai hari ini dengan awalan program scaling gratis bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Menurut drg. Tita, kerjasama tersebut diharapkan menjadi langkah awal dari berbagai program sosial lainnya yang dapat digagas bersama Lazismu UMY di masa mendatang. Ia juga menegaskan bahwa implementasi program ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab sosial institusi kesehatan untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Program scaling gigi gratis yang dijalankan ini dinilai sebagai inovasi dalam penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah. Biasanya, dana ZIS banyak dikhususkan untuk bantuan ekonomi, pendidikan, dan kemanusiaan. Namun, Lazismu UMY mencoba menghadirkan pendekatan berbeda dengan sentuhan aspek kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut yang seringkali diabaikan masyarakat karena keterbatasan biaya.
“Lazismu UMY merupakan salah satu layanan kantor yang inovatif dalam menyalurkan dana ZIS yang diperoleh, contohnya program scaling gigi gratis ini. Program ini juga sekaligus memperkuat pilar kesehatan yang telah digagas oleh Lazismu,” ujar Ahmad Imam selaku perwakilan Lazismu PP Muhammadiyah
Menurutnya, program ini membuktikan bahwa zakat tidak hanya berfungsi dalam bentuk bantuan konsumtif, tetapi juga bisa menyasar sektor kesehatan preventif yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Baik Lazismu UMY maupun RSGM UMY menegaskan bahwa program ini tidak hanya bersifat sementara. Selain itu, mereka berencana memperluas cakupan program dengan melibatkan lebih banyak mitra dan memperbanyak jenis layanan kesehatan yang dapat diakses melalui masyarakat dana ZIS.
Muhammad Samsudin menekankan bahwa kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan dana zakat yang inovatif mampu memberikan dampak signifikan bagi umat. Sementara itu, drg. Tita menegaskan akan terus mendorong implementasi kolaborasi ini dalam bentuk kegiatan yang lebih luas dan berkesinambungan.
Program scaling gigi gratis yang dilaksanakan Lazismu UMY dan RSGM UMY menjadi contoh sinergi yang berhasil menggabungkan kepentingan sosial, dakwah, dan kesehatan. Dengan memanfaatkan dana ZIS secara tepat sasaran dan inovatif, kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat langsung kepada masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang selalu relevan dengan kebutuhan zaman.
Harapannya, model kerjasama ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain untuk menghadirkan program serupa, sehingga dana zakat tidak hanya menjadi instrumen kebaikan, tetapi juga menjadi instrumen pembangunan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
