YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa KH Ahmad Dahlan (PERSADA) mengadakan kegiatan seminar interaktif “Bahaya Cybercrime” bertempat di Amphiteater Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Rabu (24/9). Acara ini merupakan salah satu serangkain pembekalan santri baru TA. 2025/2026 yang menyoroti pentingnya pemanfaatan dunia siber secara sehat dan produktif, sekaligus mengingatkan bahaya kejahatan siber yang kian marak.
Dalam kesempatan itu, hadir sebagai narasumber Dr Mufti Khakim, MH., Dosen Fakultas Hukum UAD sekaligus Dewan Pakar Majelis Hukum dan HAM PWM DIY. Dipandu oleh Diyan Faturahman sebagai moderator, Mufti menyampaikan bahwa dunia siber memiliki dua sisi yang kontras. Apabila digunakan dengan bijak, maka ia akan mendatangkan banyak manfaat, namun pada saat yang sama daya hancurnya juga mengkhawatirkan.
Beberapa tips praktis turut dipaparkan agar para santri terhindar dari kejahatan siber. Yaitu bersikap waspada atau bahkan hindari melakukan transaksi keuangan manakala terhubung melalui WiFi umum, jangan gugup, tetap jaga kejernihan pikiran dengan tenang ketika menerima pesan atau panggilan mencurigakan.
"Dan yang terpenting ikut mengedukasi keluarga, apalagi yang berkaitan dengan transaksi uang atau kasus hukum tertentu” papar Mufti.
Selain itu, ia juga menekankan agar pengguna media sosial lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. “Hindari penggunaan kalimat yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan orang lain di media sosial agar tidak terjerat pelanggaran ITE,” tegasnya.
Mufti memberikan pesan khusus kepada para santri agar terus berbahagia dan senang menebar senyuman, bersyukur karena menjadi santri PERSADA sama dengan menjadi pusat perhatian di antara mahasiswa yang lain, oleh karena itu kontrol publik lebih banyak agar tetap menjaga kepribadian yang utama. Terakhir, agar para santri turut menjadi agen atau influencer kebaikan di dunia siber. (DF)