PSIB UMM dan FKAUB Malang Raya Perkuat Dialog Lintas Iman

Publish

18 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
114
Foto Istimewa

Foto Istimewa

MALANG, Suara Muhammadiyah - Pusat Studi Islam Berkemajuan (PSIB) Universitas Muhammadiyah Malang bersama Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang Raya menggelar kegiatan dialog dan refleksi bersama melalui acara bedah buku yang mengangkat tema "Perjuangan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama FKAUB Malang Raya dalam Mewujudkan Moderasi Beragama". Acara yang diselenggarakan pada Selasa, 6 Desember 2025 ini bertempat di Auditorium Masjid Lantai 2 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si., selaku Wakil Rektor V UMM yang membidangi pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dan pengembangan SUmberd Daya Manusia (SDM). Dalam sambutannya, Prof. Tri menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif dan konsistensi FKAUB Malang Raya dalam merawat kerukunan. Ia juga menegaskan komitmen panjang Muhammadiyah dalam menjunjung nilai-nilai inklusivitas dan moderasi beragama.

“Muhammadiyah, sejak kelahirannya, telah menanamkan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin, inklusif, dan menjunjung tinggi kehidupan berbangsa yang harmonis. Kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata dari implementasi nilai-nilai tersebut, sekaligus wadah untuk memperkuat persaudaraan sesama anak bangsa,” ujar Prof. Tri.

Bedah buku tersebut menghadirkan dua narasumber kompeten, yaitu Pdt. David Tobing, ST., S.Th., M.Pd. dan Prof. Gonda Yumitro, S.IP., MA., Ph.D. Keduanya  mengupas tuntas peran, tantangan, dan capaian FKAUB Malang Raya sebagai salah satu forum dialog lintas iman yang aktif di wilayah Malang Raya. Buku yang dibedah menjadi dokumentasi penting sekaligus refleksi kritis atas perjalanan kolektif dalam mewujudkan moderasi beragama di tingkat akar rumput.

Dalam penyampaiannya David Tobing Selaku Sekretaris Jendral FKAUB memaparkan bahwa FKAUB lahir pada era reformasi, dimana FKAUB Malang Raya menjadi cikal bakal lahirnya FKAUB di seluruh Indonesia. “Selama ini FKAUB telah banyak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kesatuan antar umat beragama, kami berharap kedepannya banyak karya yang dilahirkan oleh FKAUB," ujarnya.

David Tobing menambahkan bahwa bedah buku ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan, selain itu David juga mengucapkan apresiasi kepada Pusat Studi Islam Berkemajuan (PSIB) UMM yang telah bersedia memfasiltasi  bedah buku ini. “Kedepannya PSIB UMM dan FKAUB bisa melakukan kolaborasi terutama dalam aspek riset kerukunan antar umat beragama di Malang Raya," tuturnya.

Sementara kepala Pusat Studi Islam Berkemajuan (PSIB) UMM Prof. Gonda Yumitro, S.IP., MA., Ph.D memaparkan bahwa banyak perspektif yang bisa kita lihat dalam buku tersebut, terutama toleransi antar umat beragama dalam berbagai pandangan agama. “saya mengapresiasi tulisan buku ini, lebih khusus bagaimana perjuangan FKAUB dalam membangun sikap toleransi di Malang Raya," tuturnya.

Gonda juga menyoriti kurangnya pandangan agama Islam dalam buku tersebut, “dalam buku pandangan toleransi sangat kompleks, akan tetapi ada satu hal yang masih kurang. Yaitu, tidak adanya pandangan Islam yang mendalam mengenai sikap tolerani. Seharusnya dalam buku ini bisa mencerikan sikap toleransi Nabi Muhammad, seperti lahirnya piagam madina yang memberi ruang yang setara bagi umat Yahudi dan warga Madinah lainnya, selain itu Nabi Muhammad Juga sangat menghargai menghormati jenazah umat lain. Nabi Muhammad tetap memandangnya sebagai manusia," ujarnya.

Gonda berharap kekurangan tersebut bisa diperbaiki kedepannya, “kekurangan ini kedepannya harus diperbaiki, hal ini dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan pandangan dalam kehidupan bertoleransi. “Muhammadiyah seperti yang dijelaskan oleh Wakil Rektor Lima sebelumnya telah menerapkan sikap toleransi sejak lahir, dalam hal social Muhammadiyah tidak memandang agama tertentu. Akan tetapi sikap toleransi Muhammadiyah kepada agama lain terletak pada aspek ibadah mahdhah yang tidak bisa diganggu gugat”, tutupnya.

Acara yang di moderator langsung oleh sekretaris PSIB UMM Diki Wahyudi, S.Sos., M.IP dihadiri oleh berbagai elemen, terutama umat dari berbagai agama yang ada di Malang Raya. Selain dihadiri oleh umat lintas agama kegiatan tersebut juga dihadiri oleh mahasiwa UMM dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah, Diki Wahyudi diakhir sesi menutup dengan memaparkan kirpah toleransi Muhammadiyah di Indonesia.

“Muhammadiyah seperti yang telah disampaikan sebelumnya sudah menerapkan toleransi yang cukup tinggi, bahkan ada istilah bagi teman-teman Kristen yang memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah disebut KrisMu (Kristen Muhammadiyah), istilah ini tidak  asing bagi teman-teman Kristen yang memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah terutama teman-teman yang mengenyam Pendidikan di kampus-kampus Muhammadiyah, seperti di Papua, NTT dan lainnya. Jadi kita tidak perlu lagi mempertanyakan sikap toleransi Muhammadiyah," tutupnya. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Orientasi Dewan Sughli Daerah (DSD) Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbu....

Suara Muhammadiyah

22 December 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Delegasi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menjadi tam....

Suara Muhammadiyah

25 September 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar pengajian yang berlangsung....

Suara Muhammadiyah

10 October 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Menyikapi meningkatnya angka deforestasi di Indonesia, Pimpinan Rantin....

Suara Muhammadiyah

19 August 2024

Berita

Dosen Bahasa Indonesia Uhamka dan STIKesMu Tegal Berikan Pelatihan di Ponpes Ahmad Dahlan Tegal TEG....

Suara Muhammadiyah

28 January 2024