PSPP UMJ Pamerkan Produk Desa Binaan di ISEF 2025

Publish

13 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
45
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Inovasi Ekonomi Pesisir untuk Kemandirian Sambas

JAKARTA, Suara Muhammadiyah — Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir (PSPP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali menegaskan komitmennya dalam peningkatan ekonomi masyarakat pesisir di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025. Dalam pameran ekonomi syariah terbesar di Indonesia ini, PSPP memamerkan produk unggulan dari desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Produk binaan PSPP UMJ yang dipamerkan di hall Jawara Ekspor (Jaringan Wirausaha Syariah Mendorong Ekspor) merupakan hasil kegiatan pilot project Desa Berdikari, bekerjasama dengan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia.

Melalui riset terapan, PSPP bersama masyarakat Desa Sebubus telah mengembangkan berbagai inovasi produk yang bernilai ekonomi, mulai dari garam rakyat hingga produk olahan ubur-ubur yang unik dan khas daerah. Produk-produk yang dipamerkan di ISEF 2025 antara lain garam kristal alami, ubur-ubur asin (salted jellyfish), keripik ubur-ubur, gelatin ubur-ubur, dan berbagai turunan produk kelautan lainnya seperti terasi udang dan serundeng kepah. Inovasi ini selain menunjukkan potensi sumber daya laut Sambas yang melimpah, juga bagaimana riset dan teknologi dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil laut.

Kepala PSPP, Dr. Endang Rudiatin dalam penutupan ISEF 2025 mengatakan Pilot Project Desa Berdikari yang berjalan sejak 2022  menargetkan dapat memberikankan solusi atas persoalan kesejahteraan, sosial-ekonomi di wilayah perbatasan dan pesisir. "Produk-produk yang kami tampilkan di ISEF 2025 merupakan buah karya dari serangkaian pelatihan Kewirausahaan dalam konsep syariah dan pendampingan intensif pada kelompok usaha termasuk perempuan. Kami mengajak masyarakat meyakini ilmu pengetahuan bisa menjadi jembatan menuju kesejahteraan," ungkapnya, Ahad (12/10).

Pengolahan ubur-ubur selama ini menjadi harapan masyarakat Sambas sebagai pendapatan utama. “Ubur-ubur merupakan sumber daya lokal yang selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal. Berbasis riset terapan  dan pelatihan teknologi pasca-panen, kami membantu masyarakat mengolah ubur-ubur menjadi produk yang tahan lama, aman, dan bernilai tinggi di pasar domestik maupun ekspor. Potensi ubur-ubur Sambas ini sangat besar untuk dikembangkan menjadi industri  komunitas,” jelasnya.

PSPP UMJ melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, kelompok nelayan, dan pelaku UMKM lokal, untuk memastikan transfer pengetahuan dan teknologi berjalan secara efektif. “Kami tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga mendampingi masyarakat hingga mampu memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Diharapkan desa Sebubus dapat menjadi model Desa Berdikari, yang mandiri secara ekonomi, berdampak kepada  keberlangsungan usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Model pemberdayaan ini, desa tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam proses pembangunan ekonomi. Proses ini menggabungkan nilai-nilai syariah, kemandirian berbasis sumberdaya dan inovasi lokal, juga membangun ekosistem ekonomi pesisir yang berkelanjutan. 

Sementara itu, Kepala Desa Sebubus menyampaikan apresiasinya atas kontribusi PSPP yang dinilai telah membawa perubahan signifikan bagi masyarakat pesisir. “Dulu, ubur-ubur hanya dianggap komoditas musiman yang harganya fluktuatif. Setelah ada pendampingan dari UMJ, masyarakat kami kini memiliki kemampuan untuk mengolah ubur-ubur menjadi berbagai produk turunan yang bernilai lebih tinggi. Selain itu, kami juga memproduksi garam rakyat untuk kebutuhan mengolah ubur-ubur dan kini menjadi sumber pendapatan baru bagi keluarga nelayan,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sebelum melaksanakan pelatihan dan pendampingan, didahului dengan  pembangunan kilang ubur-ubur. “Melalui program Desa Berdikari, kini kami memiliki kilang multifungsi ubur-ubur dan lobster, rumah garam, serta unit produksi hasil olahan laut yang semuanya dikelola oleh masyarakat. Dampaknya sangat terasa semangat wirausaha tumbuh di kalangan ibu-ibu dan pemuda desa,” ujarnya dengan optimis. 

Tahap selanjutnya, PSPP UMJ berencana mengembangkan riset terapan serta memperluas pasar untuk produk-produk hasil kelautan ini. “Kami berharap produk dari Desa Sebubus dapat menjadi model pengembangan ekonomi maritim nasional yang tidak hanya berbasis sumber daya, tetapi juga   keberlangsungan ekosistem dengan menjaga budaya dan nilai lokal".


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KALASAN, Suara Muhammadiyah – Rangkaian Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) 1 ‘Aisy....

Suara Muhammadiyah

18 May 2025

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Aksi Bela Palestina di Kota Pahlawan Surabaya dihadiri Puluhan ribu p....

Suara Muhammadiyah

15 November 2023

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Peletakan batu pertama pembangunan SMP dan Pondok Pesantren Tahfidzul ....

Suara Muhammadiyah

25 February 2025

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Di mana-mana, pengajian Muhammadiyah selalu ramai. Tak pernah ....

Suara Muhammadiyah

9 December 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 memasuki babak Seleksi Wilayah ....

Suara Muhammadiyah

29 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah