PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau mengadakan Rapat Kerja Wilayah bertujuan untuk Inovasi Wakaf untuk Peradaban dengan tema “Pradigma Baru Wakaf di Muhammadiyah” pembukaan rakerwil berbarengan dengan serangkaian acara pembukaan Difabel Fair yang dilaksanakan di Halaman Kampus Universitas Muhammadiyah Riau.
Majelis Pendayagunaan wakaf yang diketuai oleh H. Yuslim, S.E., M.M dengan koordinator Majelis Drs. H. Syafri Yoes menekankan pada inovasi yang dijalankan oleh majelis wakaf terhadap tanah wakaf yang sudah terhimpun di Persyarikatan. Agenda kali ini berfokus kepada penguatan tata kelola dan strategi optimalisasi wakaf unyuk mendukung dakwah, pendidikan serta kemandirian ekonomi persyarikatan.
Pada sambutannya Ketua PWM Riau bapak Hendri Sayuti menyampaikan bahwah Rapat Kerja Wilayah ini ditujukan unyuk memperkuat peran wakaf.
Rangkaian acara Rakerwil Majelis Pendayagunaan Wakaf ini juga turun berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Riau, Badan Wakaf Indonesia Wilayah Riau dan Kolaborasi lainnya.
Agenda Rakerwil turut dihadiri oleh semua Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Riau. Sekaligus menjadi ajang konsolidasi dan menyampaikan program wakaf yang ada di Riau sekaligus memetakan aset wakaf persyarikatan Muhammadiyah melalui sistem yang sudah dibangun oleh Majelis Wakaf melalui Sistem Informasi Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM) dan pangkalan Data Aset Riau (atrium.wakafmuriau.id)
Wakaf merupakan salah satu instrumen ekonomi Islam yang memiliki peran strategis dalam mendukung kesejahteraan umat secara berkelanjutan. Dalam sejarah Islam, wakaf menjadi motor penggerak perkembangan pendidikan, layanan kesehatan, dakwah, dan berbagai fasilitas publik. Di Indonesia, potensi wakaf sangat besar, baik wakaf tanah, bangunan, maupun wakaf tunai. Namun, pengelolaan wakaf yang belum optimal sering kali membuat potensi tersebut belum mampu memberikan dampak maksimal bagi kesejahteraan umat.
Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan Islam telah terbukti memiliki komitmen tinggi dalam pengelolaan dan pendayagunaan wakaf. Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) sebagai salah satu perangkat organisasi memiliki mandat khusus untuk memastikan wakaf dikelola secara produktif, transparan, dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Di wilayah Riau, MPW PWM Riau terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis untuk mengembangkan aset wakaf. Namun, berbagai tantangan masih dihadapi, seperti tingkat literasi wakaf yang rendah, pengelolaan aset yang belum produktif, serta koordinasi antar stakeholder yang belum optimal. Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi, konsolidasi, dan perencanaan strategis.
Dengan mengumpulkan para pimpinan, pengelola, dan pemangku kepentingan wakaf dari berbagai tingkatan Muhammadiyah di Riau, Rakerwil diharapkan menjadi motor penggerak gerakan wakaf produktif yang terintegrasi, inovatif, dan berkelanjutan.