MALAYSIA, Suara Muhammadiyah – Rektor Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Dr H Saidul Amin, MA, didampingi sejumlah pimpinan universitas, melaksanakan kunjungan kehormatan ke Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang pada Jumat (9/5). Kunjungan ini disambut langsung oleh Konsul Jenderal RI Penang, Bapak Wanton Saragih, beserta jajaran diplomatik.
Dalam sambutannya, Amin menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari diplomasi pendidikan dan budaya yang diusung oleh UMAM sebagai kampus internasional milik Persyarikatan Muhammadiyah. Ia menekankan pentingnya kehadiran UMAM di Malaysia tidak hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai pusat dakwah, layanan kemanusiaan, dan penguatan peran diaspora Muhammadiyah di kawasan Asia Tenggara.
"UMAM hadir sebagai wajah baru Muhammadiyah di ranah global. Kehadiran kami di Malaysia adalah untuk menjalin jejaring strategis demi menciptakan ekosistem pendidikan yang unggul dan inklusif, sekaligus menjawab kebutuhan warga negara Indonesia yang berada di luar negeri," ujarnya.
Konjen RI Penang, Wanton Saragih, dalam tanggapannya mengapresiasi langkah-langkah progresif yang dilakukan UMAM. Wanton menegaskan bahwa KJRI Penang siap mendukung program-program pendidikan, dakwah, dan sosial yang digagas oleh Muhammadiyah melalui UMAM.
Ia berharap agar UMAM bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengembangkan potensi diaspora, khususnya dalam bidang pendidikan, pelatihan keterampilan, dan penguatan identitas kebangsaan bagi WNI di wilayah utara Malaysia.
Kunjungan tersebut berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan keakraban. Kedua belah pihak sepakat untuk membuka ruang kolaborasi lebih luas, termasuk kemungkinan kerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan edukatif dan pengabdian masyarakat bagi warga Indonesia di Penang dan sekitarnya.
Terakhir, dilakukan sesi foto bersama dan pertukaran cendera mata sebagai simbol persahabatan serta komitmen untuk membangun sinergi jangka panjang. Kunjungan ini sekaligus memperkuat posisi UMAM sebagai bagian dari diplomasi kultural Muhammadiyah di tingkat internasional, serta memperluas kontribusinya bagi kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan global. (m)