LANGSA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memulai hari pertama misi kemanusiaannya dengan mengirimkan tim relawan ke Kecamatan Langsa Lama, Provinsi Aceh, pada Jumat (19/12). Pada tahap awal ini, relawan membawa bantuan medis dan logistik keluarga sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat sekaligus respons kemanusiaan UMY bagi wilayah terdampak bencana.
Ketua Tim Pelaksana Relawan UMY, Dr. dr. Sagiran, Sp.B (K) KL., M.Kes menjelaskan bahwa relawan berangkat dari Yogyakarta menuju Aceh dengan membawa alat dan bahan medis seberat 440 kilogram. Bantuan tersebut dipersiapkan untuk mendukung operasional pelayanan kesehatan, khususnya di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melayani masyarakat di Langsa Lama.
“Relawan UMY hadir membawa amanah dari Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk membantu masyarakat Langsa Lama dan sekitarnya. Alat medis yang dibawa antara lain nebulizer, oksigen beserta kanul, peralatan bedah minor, alat pemeriksaan gigi, alat pemeriksa tanda-tanda vital, kursi roda, stretcher, dan berbagai jenis obat,” ujar Sagiran saat dimintai keterangan secara daring, Sabtu malam (20/12).
Selain alat medis, tim relawan juga menyalurkan berbagai bahan habis pakai, seperti popok bayi, dewasa, dan lansia, underpad, kapas, tisu, serta perlengkapan penunjang kesehatan lainnya. Mengingat keterbatasan logistik untuk membawa seluruh bantuan langsung dari Yogyakarta, sebagian bantuan dikoordinasikan melalui Pengurus Wilayah Muhammadiyah setempat agar pendistribusian tetap berjalan efektif dan tepat sasaran. Dengan skema tersebut, total bantuan alat dan bahan medis yang disalurkan UMY ke Aceh mencapai 900 kilogram.
Di luar bantuan medis, relawan UMY juga menyalurkan donasi logistik keluarga yang dihimpun dari dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMY, serta alumni FKIK UMY. Total donasi yang terkumpul mencapai Rp43.205.000 dan diwujudkan dalam 100 paket ibadah keluarga, 65 paket higiene keluarga, serta 20 paket sembako keluarga.
“Bantuan ini diprioritaskan bagi keluarga karyawan UMY yang terdampak, warga terdampak dalam lingkup Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Langsa Lama, serta pegawai Puskesmas Langsa Lama. Pendistribusian dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi agar tepat sasaran,” jelasnya.
Sagiran menegaskan bahwa seluruh bantuan telah melalui proses pengecekan dan pengemasan secara cermat. Prinsip akuntabilitas menjadi perhatian utama mengingat bantuan tersebut merupakan hasil gotong royong keluarga besar UMY.
Untuk mendukung layanan kesehatan setempat, tim relawan juga menyerahkan peralatan medis kepada Puskesmas Langsa Lama. Bantuan tersebut telah diterima oleh pihak manajemen puskesmas dan dimanfaatkan untuk menunjang operasional pelayanan kesehatan masyarakat. Pihak puskesmas memberikan apresiasi karena bantuan ini dinilai mampu membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi warga.
Lebih lanjut, Sagiran menjelaskan bahwa selama pelaksanaan misi kemanusiaan, relawan UMY menerapkan koordinasi internal yang ketat, terutama terkait pembagian tugas dan teknis pelaksanaan program di lapangan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan efektif, terencana, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat terdampak. (NF)

