Sains dan Sunnah: Membongkar Khasiat Jahe yang Disebut dalam Al-Qur'an

Publish

10 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
94
Sumber Foto Freepik

Sumber Foto Freepik

Sains dan Sunnah: Membongkar Khasiat Jahe yang Disebut dalam Al-Qur'an

Oleh: Wakhidah Noor Agustina, SSi, Sekretaris Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PDA Kudus dan Guru Biologi di SMA Negeri 2 Kudus

Jahe (Zingiber officinale) bukanlah sekadar bumbu dapur. Rempah beraroma khas dengan rasa pedas dan menghangatkan ini telah digunakan selama ribuan tahun, dari pengobatan tradisional Tiongkok hingga India. Namun, jahe memiliki kedudukan yang jauh lebih mulia bagi umat Islam, karena secara eksplisit disebut dalam kitab suci Al-Qur'an.

Jahe yang disebut dengan nama Zanjabil, adalah isyarat Ilahi yang menuntun kita pada salah satu sumber kesehatan terbaik di bumi. Kita akan menelusuri bagaimana referensi spiritual ini selaras sempurna dengan temuan ilmiah modern.

Ayat kunci yang menjadi fokus kita terdapat dalam Surah Al-Insan ayat 17, di mana Allah SWT berfirman tentang nikmat bagi penghuni surga:

"Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah zanjabil." (QS. Al-Insan: 17)

Tulisan ini mencoba menghubungkan isyarat Zanjabil dalam Al-Qur'an (Sunnah) dengan pembuktian ilmiah (Sains) modern, membahas makna spiritual dan manfaat kesehatan jahe yang luar biasa.

Dalam deskripsi kenikmatan surga, jahe ditempatkan di antara hidangan dan minuman istimewa. Kata Zanjabil dalam bahasa Arab klasik merujuk pada jahe, dan penyebutannya memiliki makna mendalam.

Ayat 17 dari Surah Al-Insan menggambarkan minuman bagi Abrar (orang-orang yang taat) di surga. Menurut para ulama tafsir, mengapa jahe yang dipilih?

Pertama, sifat yang menyegarkan dan menyeimbangkan. Jahe di dunia dikenal karena sifatnya yang panas. Di surga, minuman tersebut tentu memiliki rasa yang sempurna dan tidak membuat haus. Penafsir seperti Imam Al-Qurthubi dan Ibnu Katsir menjelaskan bahwa minuman tersebut memiliki kehangatan jahe namun juga kesejukan air surga, menciptakan keseimbangan rasa yang sempurna yang tidak ditemukan di dunia.

Kedua, keterkaitan dengan salsabil. Ayat-ayat sebelumnya (QS. Al-Insan: 18) menyebutkan mata air Salsabil, yang secara umum ditafsirkan sebagai mata air yang mengalir dengan lancar dan memiliki rasa yang lezat. Campuran Zanjabil berfungsi untuk menyempurnakan kelezatan minuman Salsabil, menjadikannya nikmat yang tiada tara.

Ketiga, simbol kemuliaan. Dengan disebutkannya jahe sebagai komponen minuman surga, Al-Qur'an secara tidak langsung meninggikan status jahe sebagai rempah yang mulia. Ini mengajarkan bahwa hal-hal baik di dunia—yang dikenal memberi kehangatan dan kesehatan—juga memiliki tempat istimewa dalam deskripsi kenikmatan akhirat.

Jika Zanjabil begitu istimewa hingga disebut di surga, lantas bagaimana sains modern memandang khasiatnya di bumi? Penelitian farmakologi kontemporer telah membuktikan bahwa jahe adalah salah satu superfood alami terkuat.

Khasiat jahe berasal dari senyawa fenolik volatilnya, terutama Gingerol dan Shogaol.

Gingerol, sebagai senyawa aktif utama dalam jahe segar yang bertanggung jawab atas sebagian besar sifat anti-inflamasi dan antioksidannya.

Shogaol, merupakan senyawa yang terbentuk ketika jahe dikeringkan atau dipanaskan, memberikan sensasi rasa pedas yang lebih kuat dan memiliki sifat anti-kanker potensial.

Khasiat jahe dapat disimpulkan sebagai berikut: anti mual dan gangguan pencernaan, ini adalah khasiat jahe yang paling terkenal secara klinis. Jahe sangat efektif dalam mengatasi mual yang disebabkan oleh morning sickness (mual saat hamil), mabuk perjalanan, dan bahkan mual pasca-operasi. Gingerol bekerja pada reseptor serotonin di saluran pencernaan untuk meredakan gejala mual.

Anti-inflamasi dan pereda nyeri, jahe memiliki kemampuan untuk menghambat pembentukan senyawa inflamasi di tubuh. Khasiat ini membuatnya efektif dalam membantu mengurangi nyeri otot setelah berolahraga dan mengurangi gejala radang sendi (osteoarthritis).

Antioksidan kuat, kandungan antioksidan yang tinggi membantu melawan radikal bebas, yang merupakan penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit kronis. Jahe efektif dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Kesehatan jantung, beberapa penelitian menunjukkan potensi jahe dalam menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dan membantu mengatur tekanan darah.

Ayat Al-Qur'an tentang Zanjabil bukan hanya janji di akhirat, tetapi juga panduan untuk mengambil manfaat dari kebaikan alam di dunia. Mengonsumsi jahe adalah bentuk syukur atas nikmat alam sekaligus ikhtiar untuk menjaga kesehatan fisik.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari jahe, kita dapat mengonsumsinya dalam berbagai cara sebagai berikut:

Wedang jahe, merupakan minuman tradisional yang menghangatkan, ideal untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Jahe segar, dengan menambahkan irisan jahe ke dalam teh atau air hangat di pagi hari untuk membantu pencernaan.

Bumbu masakan, kita dapat menggunakan jahe dalam masakan harian untuk mendapatkan manfaat anti-inflamasi sambil memperkaya rasa.

Meskipun jahe umumnya aman, konsumsi berlebihan harus dihindari, terutama bagi mereka yang menggunakan obat pengencer darah, karena jahe memiliki efek pengenceran darah yang ringan.

Penyebutan Zanjabil dalam Al-Qur'an bukanlah kebetulan. Ini adalah bukti nyata bahwa petunjuk spiritual dan kebenaran ilmiah seringkali berjalan beriringan. Jahe memiliki nilai spiritual yang tinggi sebagai minuman pilihan di Jannah (surga), sekaligus terbukti secara ilmiah sebagai salah satu herbal kesehatan terbaik di bumi.

Dengan mengintegrasikan jahe ke dalam pola makan sehari-hari, kita tidak hanya berikhtiar untuk mendapatkan kesehatan yang prima, tetapi juga mengambil pelajaran dari isyarat Ilahi yang telah terabadikan dalam Al-Qur'an. Sains menegaskan apa yang telah diisyaratkan oleh Sunnah, menjadikan jahe sebagai rempah keberkahan sejati.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Said Romadlan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta   ....

Suara Muhammadiyah

12 January 2024

Wawasan

Oleh: Prima Trisna Aji, Dosen prodi Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang Menje....

Suara Muhammadiyah

3 June 2025

Wawasan

Oleh :  Priyono, S.HI., M.H Secara etimologi, pemuda syab (Arab), youth (Inggris) selalu diart....

Suara Muhammadiyah

14 September 2023

Wawasan

Membangun Badan Usaha Koperasi  Oleh Dr.Ir. Armen Mara, M.Si, Ketua Majlis Ekonomi dan Bisnis ....

Suara Muhammadiyah

9 July 2024

Wawasan

Oleh: Wildan dan Nucholid Umam Kurniawan "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu  Pemeri....

Suara Muhammadiyah

1 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah