BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Selain pembukaan expo dan bazar, rangkaian resepsi Milad 113 Muhammadiyah juga ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) di Auditorium Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) pada Senin, 17 November 2025.
Kerjasama ini menidaklanjuti silaturahmi yang dilakukan Rektor ITB beserta jajaran ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah beberapa waktu lalu. Dalam sambutannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa kerjasama ini menjadi momentum strategi untuk melakukan akselerasi di berbagai bidang, khusus mendorong kemajuan dan kualitas riset di Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA).
menanggapi ucapan Rektor ITB yang mengatakan bahwa kampusnya kecil jika dibandingkan dengan 175 perguruan tinggi milik Muhammadiyah. Haedar mengatakan, walaupun ITB kecil secara kuantitas, namun kampus ini memiliki tradisi besar. Yang mana melalui tradisi inilah yang diharapkan dapat memberikan goresan tinta emas kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah maupun Aisyiyah.
"Terima kasih kepada Prof Tata yang menginisiasi untuk bersilaturahmi ke PP Muhammadiyah, sehingga terealisasi agenda penting ini," tegasnya .
Guru Besar Sosialogi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu meminta agar kerjasama ini dapat ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya, termasuk soal pengembangan riset di bidang teknologi hingga kemanusiaan.
Di samping itu, ia berharap melalui agenda ini Muhammadiyah dapat memberikan kontribusinya pada penguatan karakter Islam Berkemajuan di ITB. "Kami tidak ingin tandatangan ini berhenti secara formal di atas kertas," tegasnya.
Dalam sesi yang sama, Haedar juga memberikan apresiasinya kepada UMB. Sebagai perguruan tinggi yang berada di bawah Muhammadiyah yang belum lama berdiri, UMB telah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal ini secara langsung telah memperluas peran Muhammadiyah dalam menyebabkan Islam Berkemajuan di Indonesia.
Tata Cipta Dirgantara Rektor ITB dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia karena dapat melakukan kerjasama dengan 175 perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah. Ini menjadi momen bersejarah sekaligus memiliki nilai penting bagi kemajuan penelitian di PTMA. "Dibanding dengan Muhammadiyah, ITB menjadi sangat kecil," ujarnya.
Denga kolaborasi ini diharapkan bisa berkomplemen pada hal-hal yang menunjang kemajuan PTMA. "Kita tidak ragukan bahwa Muhammadiyah ada di mana-mana. Kami harap ini tidak hanya kerja sama tapi menjadi gerakan yang real untuk membuat kolaborasi yang saling menguntungkan," paparnya.
Implementasi jangka panjang juga sangat ditekankan oleh kedua belah pihak demi kesuksesan kerjasama antara Muhammadiyah dengan ITB. "Kami siap memberikan kontribusi dan bekerjasama dengan rekan-rekan Muhammadiyah. Ini akan membuat kemajuan yang berarti bagi bangsa Indonesia," tegas Tata mengakhiri. (diko)


