YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pembangunan TK ABA Notoprajan lama ukuran 8 x 12 meter persegi yang berada di belakang Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jl KH Ahmad Dahlan Yogyakarta adalah program yang dilaksanakan Aisyiyah Ranting Notoprajan sejak 2019. Karena adanya Covid-19 rencana tersebut mundur hingga sekarang.
Bangunan TK ABA Notoprajan yang lama beberapa waktu lalu sudah dirobohkan dan akan membangun ulang gedung sekolah yang sudah tua dan rusak, demi meningkatkan kualitas dan keamanan lingkungan belajar.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas infrastruktur dan sarana prasarana sekolah agar dapat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif, aman dan nyaman bagi anak-anak, rencana akan membeli tanah di sebelah barat TK ABA Notoprajan lama.
Saat ini sudah diawali dengan pembuatan gambar rencana, perancangan struktur dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Nantinya kami akan melakukan pembangunan gedung baru yang lebih representatif," kata Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP, IPM, ASEAN.Eng, selaku penasihat panitia yang juga Rektor UMY 2016 - 2020/2020 - 2024 dan alumni.
Menurutnya, pembangunan kembali TK ABA Notoprajan yang lama bukan sekadar renovasi fisik. "Tetapi juga sebagai ikhtiar membangun fondasi akhlak dan ilmu yang kuat bagi anak-anak," ungkap Gunawan.
Berkaitan hal tersebut panitia pembangunan mengajak masyarakat dan alumni TK ABA Notoprajan Yogyakarta untuk berkontribusi melalui donasi uang atau material.
"Kerjasama yang baik antara panitia, masyarakat, alumni, dan tokoh masyarakat sangat diharapkan agar pembangunan kembali TK ABA Notoprajan berjalan lancar," kata Handoyo Mustiko selaku ketua panitia.
Proses donasi akan diawali dengan diadakannya pengajian akbar di lokasi TK ABA Notoprajan lama. "Nantinya penggunaan dana dikelola secara transparan dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan," kata Handoyo.
Pembangunan kembali TK ABA Notoprajan lama akan dilakukan tim Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bekerjasama dengan LazisMu UMY untuk menjadi bangunan dua lantai yang lebih representatif.
Dengan adanya renovasi ini, harapannya adalah terciptanya generasi unggul yang berakhlak dan berilmu melalui pendidikan anak usia dini yang lebih baik.
TK ABA Notoprajan sudah dirintis sejak tahun 1931, tetapi kurang berkembang dan akhirnya terhenti. Tahun 1950, muncul semangat lagi dan ada pemikiran untuk membangkitkan kembali TK ABA Notoprajan yang dulu pernah dirintis. Pada 4 Februari 1951 niat pendirian TK ABA Notoprajan terwujud dengan menempati gedung Sumarah Ngalah yang dijadikan dua ruangan dengan peralatan yang sederhana di bawah asuhan Ibu Sumilah Martodjumeno dan Ibu Imtihanah Sukabdi.
Muridnya waktu itu memang masih sangat terbatas dari Notoprajan sejumlah 20 murid. Para pengasuh dan pendiri TK ABA Notoprajan terdiri atas Ibu Aminah Dahlan, Ibu Dakhlan Qodiran, Ibu Mulyopawiro dan Bapak S. Saring.