YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pengumuman kelulusan dan Akhirussanah kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Berbah berlangsung di SM Tower Malioboro Yogyakarta, Senin (2/6). Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Berbah Tri Muriana Budianto merasa bangga bisa melangsungkan kegiatan tahunan itu di SM Tower Malioboro Yogyakarta.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada manajemen dari SM Tower yang sudah memberikan kesempatan kepada kami (Akhirussanah). Ini tahun kedua, tahun kemarin juga di tempat ini," ucapnya.
Tri menyebut, pada tahun pelajaran 2024/2025, SMP Muhammadiyah 1 Berbah meluluskan 100 persen siswa. "Dari berbagai syarat sudah kita rapatkan dan semuanya kita nyatakan selesai (lulus) hari ini," sebutnya.
Setidaknya, ada 130 siswa kelas XI, dilaporkan Tri lulus. "Yang laki-laki 78 dan yang perempuan 52 siswa," ungkapnya. Ditambahkan lagi, ditargetkan para siswa memahami konsep ibadah secara komprehensif, lebih-lebih sesuai dengan keputusan Tarjih Muhammadiyah.
“Kita berupaya anak-anak tahu tentang ibadah praktis dan baca Al-Qur’an. Itu komitmen kami untuk mengantarkan anak-anak kita minimal sebagai tabungan akhirat,” tambahnya.
Selama tiga tahun, SMP Muhammadiyah 1 Berbah menanamkan karakter mandiri. “Kita harapkan anak-anak punya kemandirian luar biasa,” ucapnya. Lalu, unggul. Tri berharap punya keunggulan kapan pun dan di mana pun. Kemudian, berkarakter dan kreatif. “Saya yakin anak-anak semua kreatif dan berkarakter,” tuturnya.
Selanjutnya, ada religius. Tri mengungkapkan, seluruh siswa telah dibiasakan oleh sekolah dengan shalat dhuha, kultum, tahfidz, tahsin, dan shalat berjamaah zuhur serta asar. “Kita harapkan nanti biasa dibawa kebiasaan itu sampai di akhir nanti,” jelasnya. Termasuk integritas, yang ini menjadi hal penting dan perlu ditanamkan.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Nonformal (Dikdasmen-PNF) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Berbah Dadang Margono mengatakan, kelulusan di jenjang SMP bukan menjadi teriminal akhir, tetapi justru langkah awal menyongsong masa depan.
“Jangan berhenti cukup di SMP saja. Ke depan kalian masih panjang, sehingga ini baru awal kedua. Ini mestinya kalian sudah punya gambaran mau sekolah di mana,” katanya.
Serupa itu, Surakhmad, Ketua Majelis Dikdasmenp-PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman Surakhmad, mendorong agar terus melanjutkan pendidikannya, terutama di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Banyak di sekolah negeri yang di mana tidak memikirkan shalat duha, shalat zuhur, shalat asar, itu urusan pribadi. Kalau di Muhammadiyah tidak, itu dipikirkan. Karena yang paling pokok, fundamental itu,” bebernya.
Dalam acara ini, juga dilaunching Beasiswa Persyarikatan. Pada saat bersamaan, diumumkan pula para siswa berprestasi peraih nilai tertinggi ASPD (Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah). Yaitu Namira Indah Cantika (142), Carisa Gizela H (144), dan Nosely Arianty (146). (Cris)
