Teladan, Musywil IPM DIY Zero Waste

Publish

9 October 2023
ipm

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
344
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Inisiasi Lembaga Lingkungan Hidup PD IPM Bantul dan PW IPM DIY

BANTUL, Suara MuhammadiyahPermasalahan sampah masih menjadi momok terbesar bagi lingkungan. Baik sampah organik dan non-organik masih banyak dihasilkan memenuhi bumi. Keadaan ini makin diperparah dengan minimnya pelaksanaan proses reduce, reuse, recycle. Sehingga, sampah masih saling bercampur anatara sampah organic dan non-organik.

Dalam artikel yang ditulis oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berjudul “Sampah Ancaman Besar Kehidupan” menyebutkan bahwam salah satu upaya yang dapat dilakukan manusia dalam menangani permasalahan sampah adalah dengan “Bagaimana mengelola sampah dengan baik dan tidak membuang sampah semaunya. Lebih jauh dikembangkan sistem pengelolaan sampah yang terbaik dan menyeluruh di seluruh sudut negeri. Perpaduan sikap hidup manusia dan sistem akan menyelamatkan kehidupan bersama”.

Sistem pengolahan sampah ini menjadi awal mula upaya agar sampah dapat terolah menjadi lebih baik lagi. Proses inilah yang diimplementasikan oleh PW IPM DIY dan Lemba Lingkungan Hidup PD IPM Bantul pada perhelatan Konpiwil Pra Musywil XXIII IPM DIY (8/10).

Ketua Panitia Musywil XXIII IPM DIY, Faiz Arwi Assalimi mengatakan bahwa semangat meningkatkan Zero Waste ini akan terus berlanjut dalam seluruh rangkaian acara Musywil XXIII IPM DIY.

“Kami berikhtiar untuk meningkatkan gerakan Zero Waste dalam seluruh rangkaian acara Musywil XXIII IPM DIY. Mulai dari acara ini sudah tidak ada lagi protes sampah berserakan setelah acara IPM, tidak ada lagi cerita kalau bikin acara malah menimbulkan sampah dimana-mana. Next, hari H Musywil akan kita lebih massifkan lagi gerakan semacam ini”, terang Faiz.

Pada acara Konpiwil XXIII PW IPM DIY, panitia dan Lembaga Lingkungan Hidup PD IPM Bantul telah menyediakan tempat pembuangan sampah yang sudah diklasifikasi berdasarkan jenis bahan sampahnya. Adapaun klasifikasi tempat sampah yang disediakan yakni tempat sampah organik, botol dan gelas plastik, serta kardus atau kertas. Tidak hanya berupa tulisan, namun disediakan juga display contoh sampah yang dimaksudkan pada setiap tempat sampahnya.

Menurut Bintang Adrian, Direktur Lembaga Lingkungan Hidup PD IPM Bantul, pemberian display contoh sampah bertujuan agar peserta acara mendapatkan gambaran yang lebih pasti terkait klasifikasi sampah yang dimaksudkan.

“Tujuan kita menempelkan contoh sampah yang dimaksudkan ini bertujuan agar membantu peserta lebih mudah memahami klasifikasi yang dimaksudkan secara cepat. Sehingga, tempat sampah yang sudah kita klasifikasikan ini benar-benar diisi dengan sampah yang sesuai klasifikasinya”, jelas Bintang.

Bintang juga menerangkan, bahwa proses reduce, reuse, recycle sampah kemasan dan sisa makanan pada event Konpiwil Pra Musywil XXIII IPM DIY ini nantinya akan didaur ulang oleh kolaborator Sedekah Sampah. Namun, sebelumnya pengelola sampah perlu meneliti, memilah-milah lagi agar sampah benar-benar sudah sesuai dengan klasifikasinya.

Menurut Ketua Umum PD IPM Bantul, Naufal Labiba Wildan gerakan yang dilakukan Lembaga Lingkungan Hidup PD IPM Bantul ini merupakan gerakan yang juga sudah menjadi tradisi dalam setiap acara yang dilaksanakan PD IPM Bantul.

“Tentunya bersyukur bahwa gerakan temen-temen Lembaga Lingkungan Hidup yang sudah menjadi tradisi dalam setiap acara di PD IPM Bantul ini juga mendapat respon yang baik dari berbagai pihak salah satunya dalam rangkaian Musywil XXIII IPM DIY. Kami berharap gerakan semacam ini dapat terus berlanjut, semakin inofatif dan meluas jangkauannya”, ucap Labiba.

Selaras dengan pernyataan tersebut, Ketua Umum PW IPM DIY, Racha Julian juga menyatakan bahwa gerakan semacam ini bukanlah hal yang mengejutkan, melainkan fitrah sebagai bagian dari Muhammadiyah.

“Saya mengharapkan justru gerakan ini bukan gerakan yang mengejutkan, karena memang harusnya gerakan ini adalah fitrah kita sebagai bagian dari Muhammadiyah. Justru kalau ini dianggap mengejutkan, berarti di situ titik evaluasi bagi kita semua, karena dengan terkejutnya kita berarti secara habit kita belum terbiasa dengan gerakan-gerakan rahmatan lil alamin semacam ini”, ucap Racha.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam Muktamar ke-48 di Surakarta, setidaknya ada 24 aitem program ....

Suara Muhammadiyah

30 September 2023

Berita

BATANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) sukses menyelengg....

Suara Muhammadiyah

12 January 2024

Berita

SORONG, Suara Muhammadiyah - Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Muhammadiyah Kabu....

Suara Muhammadiyah

25 September 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Farmasi Unive....

Suara Muhammadiyah

18 October 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwekerto (UMP) menjajaki kesepakatan ker....

Suara Muhammadiyah

28 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah