YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Penguatan mutu Tridharma Perguruan Tinggi menjadi fondasi utama dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam konteks tersebut, peran dosen sebagai asesor lembaga akreditasi memiliki posisi strategis karena berada di garda terdepan dalam memastikan standar akademik diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan di berbagai perguruan tinggi.
Komitmen tersebut tercermin dari pengangkatan tujuh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Sosial, Politik, Administrasi, dan Komunikasi (LAMSPAK) untuk periode 2025–2030.
Ketujuh dosen yang ditetapkan sebagai asesor LAMSPAK berasal dari lintas bidang keilmuan di lingkungan Fisipol UMY, yakni Prof. Dr. Nur Azizah, M.Si.; Dr. Takdir Ali Mukti, S.Sos., M.Si.; Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A.; Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si.; Dr. Muchamad Zaenuri, M.Si.; Dr. Awang Darumurti, S.IP., M.Si.; serta Dr. Filosa Gita Sukmono, S.I.Kom., M.A. Komposisi tersebut terdiri atas tiga dosen Hubungan Internasional, tiga dosen Ilmu Pemerintahan, dan satu dosen Ilmu Komunikasi.
Dekan Fisipol UMY, Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, M.A., menilai pengangkatan tujuh dosen tersebut sebagai bentuk kepercayaan sekaligus pengakuan atas kualitas sumber daya akademik Fisipol UMY. Menurutnya, keberadaan asesor internal menjadi kekuatan strategis dalam mengawal mutu dan kualitas Tridharma, baik di tingkat fakultas maupun dalam kontribusi pada pengembangan pendidikan tinggi secara nasional.
“Tentu kami sangat bersyukur atas ditetapkannya tujuh dosen Fisipol UMY sebagai asesor LAMSPAK. Saat ini kami didukung tujuh asesor aktif, dan ini menjadi kekuatan besar untuk memperkuat mutu Tridharma di Fisipol. Selain itu, hal ini juga memperkuat branding program studi agar semakin disegani oleh perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia,” ujar Ridho saat ditemui di lobi gedung Rektorat UMY, Jum'at (19/12).
Ia menambahkan, pengalaman para dosen Fisipol UMY sebagai asesor di berbagai perguruan tinggi lain akan memberikan nilai tambah dalam menghadapi proses akreditasi internal. Pemahaman terhadap standar penilaian, indikator mutu, serta dinamika asesmen dinilai dapat membantu program studi melakukan persiapan yang lebih terukur dan matang.
Ridho juga menjelaskan bahwa keberhasilan tujuh dosen Fisipol UMY lolos sebagai asesor LAMSPAK tidak terlepas dari dukungan institusi. Fisipol UMY secara aktif mendorong serta membekali dosen-dosen yang memiliki pengalaman struktural dan akademik untuk mengikuti proses seleksi asesor.
“Dampaknya tentu pada penguatan kualitas pembelajaran dan mutu program studi. Ketika ada standar yang perlu ditingkatkan, di situlah peran evaluatif asesor bekerja. Harapannya, kualitas tetap terjaga, citra institusi semakin baik, dan kepercayaan masyarakat terhadap Fisipol UMY terus meningkat,” tuturnya.
Ia berharap ketujuh dosen yang telah dipercaya sebagai asesor LAMSPAK dapat menjalankan amanah secara profesional dan berintegritas.
“Jadilah asesor yang profesional dan amanah, menilai sesuai kriteria tanpa kompromi yang melanggar etika. Peran para asesor harus benar-benar kontributif bagi pengembangan Tridharma serta membawa nama baik program studi dan UMY di tingkat nasional,” tegas Ridho. (NF)

