JAWA TENGAH, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas para mubalighat dalam menyampaikan dakwah Islam yang berkemajuan, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Karanganyar menyelenggarakan Pelatihan Mubalighat yang berlangsung pada Sabtu-Ahad (23-24) di Pondok Semangat Karanganyar.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari para mubalighat Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah di 17 Kecamatan se Kabupaten Karanganyar, dan muballighat komunitas dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Karanganyar. Mengusung tema “Menguatkan Kompetensi Muballighat Untuk Dakwah Pencerahan”, pelatihan ini bertujuan memperkuat kompetensi para mubalighat dalam menyampaikan pesan-pesan keislaman secara relevan, moderat, dan kontekstual.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Dra. Hj. Lintal Muna, M. Ag. Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Jawa Tengah (PWA Jawa Tengah). Dalam sambutannya, Muna menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu dakwah, melainkan proses kaderisasi ideologis untuk melahirkan mubalighat yang tidak hanya fasih dalam menyampaikan pesan keislaman, tetapi juga memahami konteks sosial, budaya, dan tantangan zaman.
“Mubalighat ‘Aisyiyah harus hadir tidak hanya di mimbar-mimbar masjid, tetapi juga di tengah persoalan masyarakat. Mereka adalah penggerak dakwah yang mampu menjawab problematika umat dari persoalan keluarga, kekerasan perempuan dan anak, kemiskinan spiritual, hingga tantangan digitalisasi,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta dibekali berbagai materi penting, antara lain: Metodologi Dakwah yang Efektif, Pemahaman Islam Berkemajuan Muhammadiyah, Isu-Isu Sosial Kontemporer, Risalah Perempuan Berkemajuan dan Strategi Dakwah Perempuan, Public Speaking, Retorika Dakwah dan Dakwah Digital.
Materi disampaikan oleh para narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti Dra. Hj. Lintal Muna, M. Ag., Dr. Hj. Amiroh, M.Ag., H. Muh. Arif, M.Pd. Profesor Dr Sunarmi, M. M. Hum. Dr Lanjar Utami, M.Pd. Drs. Ngadino, M.Ag, Syaiful Bahri, S Ag. M.S.I yang memberikan wawasan mendalam serta membuka ruang dialog interaktif antara peserta dan pemateri.
Para peserta tidak hanya menerima materi secara teoritis, tetapi juga dilibatkan dalam simulasi ceramah, praktik menyusun materi dakwah tematik, hingga diskusi kelompok untuk merancang strategi dakwah yang relevan dengan kondisi lokal masing-masing.
Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi antar mubalighat ‘Aisyiyah, guna mempererat ukhuwah serta merancang langkah-langkah dakwah ke depan yang lebih berdampak di tengah masyarakat.
Dengan semangat dakwah yang mencerahkan, ‘Aisyiyah berharap para peserta pelatihan dapat menjadi agen pencerahan dengan membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas. (Kiky)