MALANG, Suara Muhammadiyah - Olimpiade Sains Nasional (OSN) tinggal menghitung hari, tepatnya 6-12 Oktober 2025. Ajang bergengsi yang tahun ini diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu akan menjadi wadah kompetisi ratusan siswa terbaik dari berbagai daerah untuk menjadi yang terbaik. Total, ada 9 mata pelajaran yang akan dilombakan.
"Ada matematika, fisika, kimia, biologi, informatika, astronomi, kebumian, ekonomi, dan geografi. Semua mata pelajaran ini juga berkaitan dengan olimpiade internasional. Jadi nanti para pemenang di OSN ini akan berjuang melawan para perwakilan negara-negara di dunia," kata Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) Mariman
Darto.
Selain itu, sembilan bidang ini juga merupakan pilar ilmu dasar dan ilmu terapan yang strategis. Ini selaras dengan RPJMN 2025-2029 yakni penguatan science, technology, engineering, dan mathematic (STEM).
Adapun nanti para pemenang di OSN ini akan memperoleh pembinaan intensif menunu olimpiade internasional. Mereka akan ikut dalam pelatihan terpusat dan dilatih oleh mentor serta dosen dari perguruan tinggi, peneliti, dan alumnus olimpiade sebelumnya. Podium yang diraih juga meningkatkan peluang bagi mereka terkait akses ke jaringan akademik maupum beasiswa. Bahkan nantinya mereka juga akan membantu regenerasi melalui mentorship dan lainnya.
Mariman juga menegaskan bahwa OSN di UMM ini turut membantu Indonesia untuk mencapai SDM yang tangguh dan memiliki ketahanan. Mereka akan menjadi garda terdepan sebagai generasi problem solver. Melalui OSN, mental resilien dan ketahanan juga dibangun. Proses dalam ajang ini juga mampu menumbuhkan kemandirian, kolaborasi global, serta daya inovasi yang penting untuk kemajuan bangsa.
Di sisi lain, UMM selalu tuan rumah juga telah menyiapkan berbagai hal untuk menyambut dan mendorong generasi ilmuwan muda Indonesi. "Sebanyak 540 peserta dan 125 juri akan memadati lingkungan UMM untuk mengikuti berbagai cabang lomba sains. Segala persiapan telah dilakukan secara matang oleh panitia kampus. Mulai dari akomodasi, transportasi, hingga venue lomba semuanya telah kami pastikan berjalan lancar.,” ujar Zulfatman, M.Eng., Ph.D., selaku penanggung jawab kegiatan OSN di UMM.
Untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta, UMM juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung. Selain upacara pembukaan dan penutupan yang megah, kampus turut menggelar Expo Saintek Hasil Riset Dosen dan Mahasiswa, yang menjadi wadah bagi sivitas akademika menampilkan karya-karya inovatif. Pameran ini dirancang agar peserta dan tamu undangan dapat melihat langsung kontribusi nyata UMM dalam bidang sains dan teknologi.
“Penunjukan UMM sebagai tuan rumah OSN bukan keputusan tiba-tiba. Kampus ini terpilih setelah melalui proses seleksi ketat oleh BPTI Puspresnas, yang menilai proposal berdasarkan kesiapan sarana prasarana, kualitas sumber daya manusia, serta kemampuan dalam mendukung pembiayaan kegiatan," katanya.
Selain menjadi ajang kompetisi, OSN diharapkan juga menjadi ruang promosi akademik dan inovasi kampus. Melalui kegiatan pameran saintek, UMM ingin menunjukkan bahwa karya dosen dan mahasiswa tidak berhenti pada riset semata, tetapi juga berdampak bagi masyarakat dan industri.
“Kami ingin peserta dan orang tua yang hadir dapat melihat langsung bagaimana hasil inovasi sivitas UMM mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Penyelenggaraan OSN di UMM bukan hanya tentang prestise, tetapi juga tentang kontribusi nyata bagi bangsa,” tambahnya.
Harapannya, OSN dapat memberikan ekspos nasional bagi UMM. Ini juga menjadi bukti bahwa UMM hadir membawa manfaat bagi masyarakat luas, sejalan dengan tagline Dari Muhammadiyah untuk Bangsa. (diko)