PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menyambut Milad Ke-17 dengan mengangkat tema besar “Inovasi, Kolaborasi, dan Internasionalisasi.” Rangkaian kegiatan Milad telah dimulai sejak 9 Mei dan akan mencapai puncaknya pada Sabtu (28/6/2025), dengan total 35 kegiatan yang melibatkan seluruh Fakultas, lembaga, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan mitra kerja Umri lainnya.
Rektor Umri, Dr H Saidul Amin, MA, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Milad bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi momentum penting untuk meneguhkan jati diri Umri sebagai pusat keilmuan, inovasi, dan transformasi global.
“Universitas adalah tempat berhimpunnya prestasi dan keilmuan. Karena itu, Milad tahun ini kami angkat dalam tema besar: Inovasi, Kolaborasi, dan Internasionalisasi,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa inovasi adalah kekuatan utama Umri dalam menjawab tantangan zaman. Dengan falsafah “Kami berbuat sebelum orang lain berpikir,” Umri berkomitmen melahirkan terobosan-terobosan baru yang berdampak nyata bagi masyarakat dan dunia pendidikan.
Namun, menurutnya, inovasi tidak akan tumbuh tanpa adanya kolaborasi. “Setiap kita punya kekuatan. Jika disatukan dalam kolaborasi yang dinamis, maka kita bisa menutupi kelemahan dan memperkuat keunggulan. Inilah semangat gotong royong intelektual yang menjadi ruh Umri,” tegasnya.
Sedangkan tema ketiga yaitu internasionalisasi, Ia mengajak seluruh civitas akademika untuk berani tampil di gelanggang global.
“Umri harus berani menapak gelanggang internasional. Karena itu dalam Milad ini, kami hadirkan tokoh-tokoh dunia dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan negara sahabat lainnya untuk terlibat aktif dalam seminar, tabligh akbar, hingga acara Bincang Tauhid Negara Serumpun yang akan digelar pada Jumat (27/6/2025) malam hari di Balai Serindit Gedung Daerah Riau," tambah Saidul Amin.
Dalam kegiatan Bincang Tauhid Negara Serumpun, tampil sebagai narasumber yaitu Ketua PP Muhammadiyah, akademisi Indonesia Prof Dr H M Nazir, MA, akademisi Malaysia Prof Dato’ Arif Perkasa Dr Mohd Asri bin Zainul Abidin dan Dr Abdulah Yasin. Sementara dari Vietnam ada Ma Thanh Thanh Hoang (Dr Basirun) dan dari Thailand hadir Prof Dr Sukree Langputeh, mengakat tema “The Concept of Tauhid in The Digital Era; Relevance and Integrative Studies”.
Dengan penuh semangat, Rektor Umri juga menegaskan bahwa kampus Umri sebagai kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat, mengangkat nilai lokal, dan membuka ruang kolaborasi internasional.
“Ini adalah wajah Umri hari ini: dinamis, terbuka, melayani, dan siap bersaing di tingkat global,” cakap Rektor yang didampingi Wakil Rektor III Umri Dr Jufrizal Syahri, MSi, Direktur Akademik Dr Jupendri, MIKom, Ketua Panitia Pelaksana Milad Ke-17 Umri Reki Hervandi, SSos, dan Kepala Kantor Humas, Keprotokolan, dan Hukum M Anwar Siregar, SH.
Puncak Milad, akan digelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Milad Ke-17 Universitas Muhammadiyah Riau pada Sabtu (28/6/2025) bertempat di Kampus Utama Umri Jalan Tuanku Tambusai, dengan agenda Orasi Ilmiah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Prof Brian Yuliarto, PhD, penyerahan Wakaf Lahan dan Pesantren seluas 7 hektar. dari pewakif Dr Abdullah Yasin, penyerahan Wakaf Tunai sebesar RM 50.000 dari pewakif Raja Zahara binti Raja Sulaiman-Malaysia dan penyerahan Wakaf Tunai sebesar Rp 150.000.000 dari pewakif H Muhammad Nazir.
Pada kesempatan itu juga, Umri akan memberikan penghargaan “Anugerah Internasional Muhammadiyah Tokoh Dunia Islam” kepada Mufti Perlis Malaysia Prof Dato’ Arif Perkasa Dr Mohd Asri bin Zainul Abidin. Penghargaan ini diberikan atas peran aktif sebagai Ulama dan Akademisi, yang membangun pemahaman Islam yang inklusif dan reformis dalam lingkup antar bangsa. (Walida)