MEDAN, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kembali melepas 112 mahasiswanya untuk mengikuti program KKN dan Magang Internasional ketiga negara, yakni Malaysia, Thailand dan Arab Saudi. Pelepasan secara resmi berlangsung Rabu (23/7) kemarin di aula Fakuktas Agama Islam, Jalan Muhtar Basri Medan.
Pelepasan dilakukan oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Muhammad Arifin dengan penyematan topi secara simbolis kepada 4 mahasiswa. Mahasiswa yang dilepas ada sebanyak 95 orang dari Fakulktas Agama Islam dan 17 mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FIKTI). 95 mahasiswa FAI berasal dari prodi Pendidikan Agama Islam 53 orang, Management Bisnis Syariah 19 orang, prodi Perbankan Syariah 17 orang dan prodi PIAUD 6 orang. Sedangkan pembagian lokasi KKN meliputi 48 orang di Kuala Lumpur, 20 orang di Penang, 30 orang di Thailand dan 7 orang di Saudi Arabia.
Program KKN dari Fikti, masing-masing 7 orang di Malaysia dan 10 orang di Thailand. Pelaksanaan program KKN dan Magang Internasional akan berlangsung selama tiga bulan.
Pelaksanaan KKN Internasional UMSU kali ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Agama Islam ( FAI ) dan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FIKTI). Kolobarasi kedua fakultas ini diharapkan dapat memperkuat pengabdian dan jejaring lintas negara dengan mengintegrasikan nilai-nilai akademik dan sosial.
Wakil Rektor I UMSU Prof. Dr. Muhammad Arifin memberi apresiasi kepada FAI dan FIKTI yang melanjutkan program KKN dan Magang Internasional. Banyak yang dapat dicapai dari program ini, baik untuk institusi perguruan tinggi juga buat mahasiswa. Muhammad Arifin menyampaikan beberapa pesan penting kepada mahasiswa yang akan menjalani program KKN dan Magang Internasional itu, misalnya, jangan lupa memperlajari dan beradaptasi terhadap budaya lokal ( Malaysia, Thailand dan Arab Saudi). Muhammad Arifin juga mengingatkan agar mahasiswa tetap menjaga nama baik almamater dengan tetap menjaga akhlaq. Selain itu, Arifin mengingatkan agar semua peserta KKN dapat membangun jejaring baru sebagai awal untuk masuk ke jejaring internasional.
Sementera itu, Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. H. Muhammad Qorib MA dalam pesannya mengatakan bahwa program KKN Internasional merupakan kebutuhan catur darma perguruan tinggi, yang meliputi : pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian dan Al-Islam Kemuhammadiyahan. ” Program Internasionalisasi PTMA merupakan keputusan Muktamar ke-48 di Solo lalu. Dalam hal ini, Internasionalisasi yang dilakukan UMSU adalah wujud dari gerakan Muhammadiyah menuju panggung dunia,” jelas Qorib.
Dekan FIKTI Dr. Al-Khowarizmi, S.Kom., M.Kom., mengatakan, pelepasan 17 mahasiswa FIKTI untuk mengikuti program KKN Internasional ini merupakan komitmen FIKTI untuk bersama fakultas lain ikut menyukseskan program internasionalisasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah (PTMA). ” Kali ini kami ikut bersama Fakuktas Agama Islam. Doakan tahun depan Fikti dapat melakukan KKN Internasional sendiri,” jelasnya. Fikti juga menjajaki untuk melakukan magang internasionak di beberapa perusahaan di luar negeri.
Pelepasan juga dihadiri Direktur Ma’had Abu Ubaidah Al-Jarrah H. Fajar Hasan Mursyid, Lc., MA yang menyampaikan pesan-pesan penting kepada mahasiswa yang akan mengikuti program KKN Internasional. ” Dengan pengalaman internasional yang dilakukan mahasiswa diharapkan akan memberikan pengalaman yang luar biasa. Interaksi mahasiswa dengan berbagai pihak di luar negeri juga menjadi bagian dari dakwah Muhammadiyah untuk menjadi lebih besar,” jelas Ustad Fajar Hasan Mursyid.
Sebelum diberangkatkan ke luar negeri, seluruh peserta KKNI telah menjalani pembekalan intensif selama dua minggu, termasuk latihan langsung di lapangan di beberapa sekolah Muhammadiyah di kota Medan. Pembekalan ini bertujuan untuk menguatkan kesiapan mahasiswa dalam hal komunikasi lintas budaya, profesionalitas kerja, serta penguatan nilai-nilai kemuhammadiyahan.
Program KKN Internasional ini merupakan bagian dari visi besar UMSU dalam mendukung internasionalisasi pendidikan tinggi. Mahasiswa tidak hanya didorong untuk belajar di luar kampus, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan di ruang-ruang global, melalui kerja nyata, kolaborasi lintas budaya, dan semangat pengabdian.
Dengan penuh semangat dan tanggung jawab, para peserta KKNI diharapkan dapat menebarkan nilai-nilai moderasi, inovasi, serta membangun jejaring internasional yang memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dunia. (Syaifulh/Diko)