KEBUMEN, Suara Muhammadiyah - Selama expo menurut panitia, telah dihadiri 22 ribu pengunjung. Dan keuntungan yang diperoleh sebesar 1,1 miliar rupiah.
Nurul Yamin, Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi Jambore Nasional 1 Jamaah Tani Muhammadiyah yang menurutnya sangat luar biasa.
"Tak ada gading yang tak retak. Mohon maaf jika banyak kesalahan selama acara. Semoga acara ini dapat membawa keberkahan untuk kita semua," ujarnya.
Pada puncak acara Jambore Nasional 1 Jamaah Tani Muhammadiyah yang berlangsung di Kebumen meluncur Gerakan Menanam dan Gerakan Bela dan Beli Produk Muhammadiyah.
Muhadjir Effendy mengatakan bahwa semua entitas perlu dirajut untuk membangun ekosistem pertanian yang kuat. "Mudah-mudahan selama di Kebumen mendapatkan pengalaman yang berharga," tegasnya.
Melanjutkan sambutannya, ia pun berpesan agar tidak ada peserta jambore yang pulang tanpa membawa apa-apa. Itu yang menurut mantan Kemendiknas RI sangat penting dan urgen bagi seluruh peserta jambore yang seluruhnya berprofesi sebagai petani.
"Jika budaya ini dirawat dan dijaga, tentu acara ini akan menjadi gerakan yang sangat besar," tegasnya.
Menurutnya, pertanian merupakan program yang menjadi fokus pemerintah Presiden Prabowo. Dalam mewujudkan hal ini, Muhadjir mengajak seluruh elemen masyarakat memberantas korupsi yang menjadi penyakit kronis dari bangsa Indonesia.
"Kita betul betul harus berdakwah dan reelnya adalah JATAM untuk berdakwah memberantas korupsi di bawah," tegasnya.
Mantan Rektor UMM tersebut berharap bahwa JATAM dapat menjadi alternatif gerakan pertanian yang berkemajuan.
Ia pun mengajak masyarakat mengubah persepsi tentang petani yang dianggap miskin. Petani menurut merupakan profesi yang mulia dan strategi untuk membangun Indonesia berkemakmuran.
"Namanya makmur itu basisnya ya petani, kalau pinter itu basisnya guru. Kalau ingin canggih, basisnya ya teknokrat," tegasnya. (diko)