Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menggelar Pekan Ta'aruf (PETA) dengan mengangkat tema Hamka Muda: Meraih Cita, Mengabadi kepada Bangsa, Menginspirasi Dunia secara luring di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka, 15-16 September 2025.
PETA Uhamka 2025 dilaksanakan pada tingkat universitas dengan melibatkan seluruh fakultas pada 15–16 September. Selanjutnya, kegiatan ini juga digelar di tingkat fakultas masing-masing pada 17–18 September.
PETA Uhamka 2025 ini dihadiri oleh Nurhadi Anggota BPH Uhamka, Prof Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka, Dzulfikar Ahmad Tawalla Wakil Menteri Perlindungan Kerja Migran Indonesia (P2MI), Anisia Kumala Wakil Rektor I Uhamka, Desvian Bandarsyah Wakil Rektor II Uhamka, Prof. Nani Solihati Wakil Rektor III Uhamka, Muhammad Dwifajri Wakil Rektor IV Uhamka, dan seluruh peserta.
Selain Stakeholder Uhamka, acara ini diikuti oleh sejumlah publik figur, seperti Devi Permatasari, Natalie Sarah, Bebi Tsabina, Hari Putra LIDA, dan Naswardi Ketua LSF Indonesia.
Ahmad Dzulfikar Tawalla Wamen P2MI menegaskan bahwa mahasiswa perlu meningkatkan kompetensi diri agar siap menjawab tantangan masa depan. Ia menyebut dunia kerja global membutuhkan tenaga terampil dari Indonesia, sehingga mahasiswa UHAMKA harus menyiapkan diri untuk mengisi posisi strategis, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Mahasiswa perlu terus meningkatkan kemampuan dan memperkuat kompetensi agar siap menghadapi berbagai tantangan ke depan. Tenaga kerja terampil dari Indonesia sangat dibutuhkan di kancah global," ujarnya.
Rektor Uhamka, Prof. Gunawan Suryoputro menegaskan bahwa setiap mahasiswa yang masuk ke Uhamka dipersiapkan untuk menjadi lulusan unggul. Ia menyebut, proses pembelajaran dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan akademik, tetapi juga membentuk karakter dan menanamkan nilai keislaman, keilmuan, serta kemanusiaan agar lulusan mampu berkontribusi di tingkat nasional maupun global.
"Dengan masuk menjadi mahasiswa Uhamka, kami mempersiapkan mereka agar kelak menjadi lulusan yang unggul, tidak hanya dari segi akademik tetapi juga karakter. Melalui proses pembelajaran yang baik, kami berupaya menanamkan nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kemanusiaan agar mahasiswa mampu berkontribusi nyata, baik di tingkat nasional maupun global,” ujar Prof. Gunawan.