DEPOK, Suara Muhammadiyah - Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan University College London (UCL) dan Family for Every Child (FFEC) menyelenggarakan Workshop Kreatif: Intergenerational Resilience di Muhammadiyah Children Center (MCC) Darul Ilmi, Depok. Kegiatan ini menghadirkan anak, orang tua, dan pengasuh dalam satu ruang belajar bersama dengan pendekatan seni untuk memperkuat ketahanan keluarga lintas generasi.
Dalam sambutannya, Anna Sakerti, Kepala MCC Darul Ilmi, menyebut kegiatan ini sebagai kesempatan berharga untuk menjadikan MCC bukan hanya pusat kegiatan anak, tetapi juga rumah belajar bersama keluarga. “MCC hadir sebagai ruang eksplorasi, tempat anak-anak dan keluarga bisa bertemu, belajar, sekaligus menemukan hal-hal baru. Hari ini kita belajar tentang bagaimana membangun ketahanan keluarga melalui cara yang kreatif dan menyenangkan. Terima kasih kepada MPKS PP Muhammadiyah yang telah mempercayakan kegiatan ini di Depok. Semoga MCC Darul Ilmi dapat terus menjadi pusat yang menghidupkan semangat belajar, mendukung tumbuh kembang anak, sekaligus memperkuat ikatan keluarga,” ungkapnya.
Sementara itu, Siti Masyitah Rahma, Wakil Sekretaris MPKS PP Muhammadiyah, menegaskan arti penting workshop ini bagi agenda pelayanan sosial Muhammadiyah. “Workshop ini dirancang bukan hanya sebagai ajang belajar bersama, tetapi juga sebagai bagian dari ikhtiar kita untuk menjawab tantangan keluarga di masa kini. Banyak anak dan orang tua menghadapi situasi sulit—baik karena konflik, perpisahan, maupun perubahan sosial—yang berpotensi melemahkan hubungan keluarga. Melalui pendekatan kreatif, kita ingin memberi ruang bagi anak dan orang tua untuk saling memahami dan menyampaikan perasaan mereka. Kegiatan ini adalah pilot project hasil kerja sama Muhammadiyah dengan UCL dan FFEC. Harapannya, model pembelajaran ini dapat diterapkan di MCC lainnya, sehingga lebih banyak keluarga yang bisa merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Acara kemudian resmi dibuka oleh Ali Wartadinata, Ketua PDM Depok. Ia menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah dalam memperkuat keluarga. “Dalam Islam, keluarga adalah fondasi masyarakat. Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana membangun rumah tangga yang penuh kasih sayang, keadilan, dan keteladanan. Ketahanan keluarga bukan hanya soal bertahan dalam kesulitan, tetapi juga tentang kemampuan menumbuhkan keimanan, ketakwaan, serta nilai-nilai luhur di tengah perubahan zaman. Jika keluarga kuat, maka masyarakat juga akan kuat. Karena itu, kami sangat mendukung kegiatan ini. Semoga melalui workshop ini, lahir generasi yang tangguh, penuh kasih, dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan iman dan ilmu,” katanya penuh harap.
Peserta diajak menjelajahi berbagai aktivitas kreatif: dari Word Shower yang mengajak para peserta mengekspresikan arti ketangguhan, Body Mapping untuk memahami trauma antar generasi, Family Tree yang menelusuri nilai positif dalam keluarga, hingga Story Gifting dan Circle of Strengths yang mendorong orang tua dan anak berbagi kisah serta menemukan kekuatan dari lingkaran sosial mereka.
Turut hadir dalam kegiatan ini Munheri Koto, Ketua MPKS PD Muhammadiyah Depok, yang memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya acara. Jalannya workshop difasilitasi oleh tim MPKS PP Muhammadiyah—antara lain Siti Masyitah Rahma, Anna Sakerti, Misran Lubis, Aras, Mulyoto, dan Abid—yang memandu peserta melalui berbagai sesi kreatif dengan penuh antusias. Suasana workshop hangat dan akrab, anak-anak menggambar, orang tua bercerita, dan saling berbagi pengalaman dalam suasana penuh rasa ingin tahu dan saling mendengarkan.
Workshop ini merupakan bagian dari inisiatif global “Global Partnership, Local Leadership: Developing Creative Tools to Support Intergenerational Resilience within Vulnerable Children and Families”, yang diadaptasi Muhammadiyah ke dalam konteks lokal Indonesia. Lebih dari sekadar kegiatan seni, workshop ini menjadi ruang aman untuk berbagi rasa, saling memahami, dan menumbuhkan harapan. Di akhir kegiatan, anak-anak dan orang tua pulang dengan membawa pesan sederhana namun mendalam, bahwa keluarga yang kuat dibangun dari saling mendengar, saling mendukung, dan percaya.