PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Riau (Pasca Umri) menggelar Kuliah Umum dalam rangka mengawali perkuliahan perdana Tahun Akademik 2025/2026. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Umri pada Sabtu (4/10/25) pagi ini menghadirkan narasumber Prof Dr Edy Suandi Hamid, SE Mec., Rektor Universitas Widya Mataram.
Hadir dalam acara tersebut Rektor Umri Dr H Saidul Amin, MA., Direktur Sekolah Pascasarjana Umri Dr H M Rasyad Zein, MM., para dosen Pasca, serta mahasiswa Pascasarjana Umri.
Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana Umri Dr Rasyad Zein, menyampaikan perkembangan Program Studi Pascasarjana Umri. Saat ini, Program Magister Manajemen dan Kewirausahaan telah berjalan hingga angkatan ketiga. Tahun ini, Pascasarjana Umri juga membuka jurusan baru, yakni Program Magister Ilmu Hukum.
“Kita harus go internasional dan meningkatkan kualitas program agar mampu bersaing di tingkat global. Harapan kita bersama adalah membangun Pascasarjana Umri secara serius untuk mengangkat marwah dan kemajuan universitas,” ujarnya.
Senada dengan itu, Rektor Umri Dr Saidul Amin menegaskan tiga hal penting yang harus dimiliki seorang pemimpin. Pertama, jiwa kepemimpinan yang kuat. Kedua, menjalankan kepemimpinan dengan hati dan cinta yang berlandaskan integritas serta tanggung jawab moral. Ketiga, membangun jejaring (networking) yang luas dan kuat.
“Yang membedakan setiap jenjang pendidikan adalah cara berpikir, struktur berpikir, dan mindset. Sekolah Pascasarjana menjadi ruang penting untuk mengubah mindset, karena cara berpikirlah yang mampu mengubah peradaban,” tegasnya.
Sementara itu, dalam pemaparannya, Prof Edy Suandi Hamid menyoroti tantangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di era digital. Menurutnya, perubahan global, transformasi digital, serta penurunan kelas menengah merupakan tantangan besar yang bisa menjadi “bom waktu” jika tidak segera diantisipasi.
“Oleh karena itu, kita dituntut untuk kreatif, adaptif, dan inovatif. Solusinya adalah jangan pernah berhenti belajar. Kurikulum harus dinamis dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, agar mahasiswa siap dilatih dan siap bekerja,” jelasnya.
Lebih jauh Prof Edy juga menekankan pentingnya literasi digital, tidak hanya dari aspek teknis, tetapi juga etika, keamanan, dan hukum digital. Ia menambahkan bahwa relevansi hukum di era digital, seperti perlindungan data dan hukum siber, harus menjadi perhatian serius.
“Saya mengajak mahasiswa untuk peduli terhadap masyarakat luas, karena kontribusi nyata dari generasi muda akan sangat dibutuhkan di masa depan,” tutupnya.
Kuliah umum ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa Pascasarjana Umri dalam menghadapi tantangan global serta membekali mereka dengan pola pikir kritis, adaptif, dan inovatif. (Syae)