Dahlan Rais Tegaskan Semangat Berkemajuan sebagai Napas Dakwah Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
743
Dahlan Rais

Dahlan Rais

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – “Muhammadiyah ini sudah pada jalur yang benar. Puluhan tahun saya dengar itu (we are on the right track). Ya, waktu dulu ber-IPM dan ber-IMM,” ujar Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais saat membuka Musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Sabtu (21/12) di Hotel Syariah Surakarta, Jawa Tengah.

Pernyataan tersebut menggarisbawahi kiprah strategis Muhammadiyah terutama pada dua bidang yaitu pendidikan dan kesehatan. Dahlan menekankan pentingnya konsistensi Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Menurutnya semangat “Berkemajuan” adalah inti dari perjalanan panjang Muhammadiyah selama lebih dari seabad. Berkemajuan bukanlah istilah yang baru. Istilah ini sudah ada selama satu abad sejak Muhammadiyah berdiri. 

“Rumusan Muhammadiyah itu pernah berbunyi menyebarluaskan ajaran Islam yang berkemajuan,” jelas Dahlan.

Muhammadiyah telah memiliki banyak lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Akan tetapi dengan jumlah yang banyak ini, menurutnya perlu diimbangi dengan tingkatan kualitasnya.

“Dari jumlah saya kira kita boleh berbangga, tapi dari segi kualitas kita memang harus terus berusaha untuk lebih baik lagi,” ujarnya.

Jika dibaca ulang, tambah Dahlan, pendiri dan pimpinan awal Muhammadiyah itu luar biasa. Mereka adalah orang orang reformis dan futuris yang sudah berbicara pendidikan sejak awal perkembangannya.

“Persoalan yang on the right track itu memang menjadi tanggung jawab bersama di samping jumlah yang banyak pastilah harus yang berkualitas,” ujarnya.

Di bidang kesehatan, Muhammadiyah Jawa Tengah telah memiliki 54 rumah sakit. Meski demikian Dahlan mengingatkan bahwa kompetisi ke depan semakin ketat. “Dan kita memang harus berpikir jauh ke depan lagi,” tegasnya.

Selain kesehatan dan pendidikan, Dahlan juga menyoroti masalah ekonomi sebagai penopang kedua bidang tersebut.

Di sinilah diperlukan pemimpin etikal, efektif, dan memberdayakan. Pemimpin yang etikal, menurutnya, adalah mereka yang menjunjung tinggi nilai moral, memberikan keteladanan, dan memahami tanggung jawab sebagai pemimpin. “Pemimpin harus menjadi uswah hasanah, teladan yang baik,” ungkapnya.

Ia juga menyinggung pentingnya pemimpin yang efektif dalam mengelola administrasi dan organisasi. Namun, lebih dari itu, perubahan perilaku (change) menjadi aspek penting dalam mengukur keberhasilan kepemimpinan. “Perubahan perilaku adalah hal yang tidak dapat diabaikan dalam gerakan dakwah Muhammadiyah,” jelasnya.

Terakhir, Dahlan mengajak seluruh peserta Musyawarah Pimpinan Wilayah untuk terus menjaga semangat berkemajuan yang telah menjadi identitas Muhammadiyah. “Marilah kita terus memelihara prinsip-prinsip berkemajuan ini,” pungkasnya. (Jan/Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar pengajian bulan....

Suara Muhammadiyah

10 September 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - LazisMu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar seremon....

Suara Muhammadiyah

23 April 2025

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Tarhim (Tarawih dan Silaturahim) di Bulan Ramadan 1446 H dimaksud....

Suara Muhammadiyah

16 March 2025

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Posisi politik Muhammadiyah kembali menjadi perhatian publik menjelan....

Suara Muhammadiyah

22 November 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Menjelang hari raya Idul Adha Lembaga Pengkajian Pengawasan dan Pendamp....

Suara Muhammadiyah

4 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah