BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Auditorium Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengtakan bahwa Muhammadiyah selalu memanfaatkan momentum milad untuk melakukan konsolidasi secara nasional, kecuali tahun lalu yang bertepatan dengan Pemilu. Ini tidak lain menjadi upaya untuk memperkuat sistem dan jejaring Muhammadiyah di semua tingkatan (17/11).
Berdasar survey Kompas tahun lalu, Muhammadiyah dipersepsikan sebagai organisasi yang paling diapresiasi oleh masyarakat. Melalui konsolidasi ini Haedar berharap dapat memperteguh gerakan Muhammadiyah, serta menjadi kesempatan untuk melakukan evaluasi internal.
Namun ada sisi lain, menurut Haedar ada banyak kabar baik mengenai capaian Muhammadiyah yang menggembirakan. Salah satunya tercermin dari program yang baru-baru ini dilaunching antara PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) dengan ITB, dimana pihak dari ITB menaruh perhatian yang serius kepada Muhammadiyah. Selain itu juga terkait dengan internasionalisasi Muhammadiyah mulai dari Muhammadiyah Collage Australia, EMT Muhammadiyah yang juga menyumbang kabar menggembirakan bagi warga Persyarikatan.
Haedar menambahkan, bermula dari percakapan dengan Prof Nakamura beberapa waktu lalu yang berkunjung ke Yogyakarta, peneliti asal jepang itu melontarkan sebuah pertanyaan, jika dulu Muhammadiyah melahirkan para saudagar, apakah Muhammadiyah masih melahirkan hal yang sama. Menjawab pertanyaan tersebut, Haedar mengatakan, meski dalam bentuk yang berbeda, Muhammadiyah tentu masih konsisten dalam jalan tersebut melalui berbagai amal usahanya yang terus berkembang, mulai dari rumah sakit, universitas, sekolah dan lain sebagainya. Mendengar hal tersebut, Nakamura menegaskan bahwa ia menemukan Islam dalam diri orang-orang Muhammadiyah yang memiliki ghirah untuk terus beramal nyata bagi kehidupan keumatan.
“Apa yang kita peroleh ini bukan hasil dari minta-minta, tapi hasil dari yang terpercaya,” ujarnya.
Di tengah kepercayaan masyarakat kepada Muhammadiyah yang begitu tinggi, Haedar menyampaikan terima kasih kepada seluruh majelis, lembaga, AUM, dan seluruh warga Persyarikatan atas kesungguhan dalam pengkhianat sehingga Muhammadiyah terus menerima penghargaan. “Ini menjadi kerja kolektif kita sebagai organisasi yang berkemajuan,” tutupnya. (diko)


