KETAPANG, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 40 guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Ketapang mengikuti kegiatan Learning Kelompok Kerja Madrasah tingkat kabupaten yang digelar pada Kamis-Jumat, 10–11 Juli 2025 di Hotel Aston Ketapang. Kegiatan ini mengangkat tema "Ruang Kolaboratif untuk Praktik Baik Literasi dan Numerasi serta Solusi Berkelanjutan".
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah dari Kementerian Agama Kabupaten Ketapang dan menghadirkan narasumber Hendra Apriyadi, MPd, Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta.
Dalam paparannya, Hendra Apriyadi menegaskan bahwa peningkatan kemampuan literasi dan numerasi di tingkat dasar sangat penting sebagai fondasi utama pendidikan. Ia menyampaikan bahwa strategi pembelajaran yang diferensiatif, penggunaan media belajar yang bervariasi, serta penyusunan asesmen yang ramah anak merupakan kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan kurikulum secara adil dan inklusif di madrasah.
Lebih lanjut, Hendra mengatakan pentingnya peningkatan kemampuan menulis bagi para guru MI. Menurutnya, guru yang mampu menulis dengan baik dapat menjadi agen literasi yang inspiratif bagi siswa-siswinya.
“Literasi memiliki peran penting dalam mengenalkan dan melestarikan kearifan lokal. Melalui kegiatan menulis yang kontekstual, siswa akan lebih mudah memahami budaya daerahnya sendiri. Ini bukan hanya tentang kemampuan bahasa, tetapi juga membentuk identitas dan karakter,” ungkapnya.
Lebih lanjut RABIATUN NASIPAH_Guru Kelas 3 MI Muhmmadiyah Ketapang kegiatan ono menambah pengetahun dan keterampilan guru yang nantinya juga akan diimbaskan pada siswa dalam meningkatkan budaya literasi dan numerasi melalui kolaboratif antar guru dan siswa.
Menurutnya, pengalam dan pelajaran merupakan satu kesatuan yang sama di mana materi dan praktik-praktik baik yang telah di sampikan oleh pemateri sangat membantu guru-guru yang ada di kabupaten ketapang dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
"Harapan saya dengan materi yang disampiakan oleh pemateri dan langsung praktik membuat karya tulis berupa artikel , kami diarahkan serta di bombing langsung untuk mengimplementasikan praktik baik,“ ucapnya.
Kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif yang mempertemukan guru-guru dari berbagai madrasah untuk saling berbagi pengalaman dan strategi dalam membangun budaya literasi dan numerasi yang berkelanjutan di lingkungan madrasah masing-masing. (Hen/Cris)