YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Lembaga Kajian dan kemitraan Strategis Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar kegiatan Simposium Al-Maun bertanjuk Rembuk Ekonom Muhammadiyah untuk Penguatan Sistem Perekonomian Nasional.
Kegiatan ini mengusung tema "Praksis Al-Maun dalam sistem Perekonomian Nasional" yang di laksanakan selama dua hari, pada hari Senin hingga Selasa (11-12/8) bertepatan di SM Tower Malioboro Yogyakarta.
Dalam acara ini di hadiri oleh Ketua majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah Dr. Arif Budimanta dan ketua PP Muhammadiyah Prof. Muhadjir Effendy yang memberikan sambutan.
Pada sambutannya, Ketua majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah Arif Budimanta menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 54 peserta yang berasal dari lingkungan Muhammadiyah dan luar Muhammadiyah, termasuk ekonom yang terafiliasi dengan Muhammadiyah dan aktivis dari berbagai latar belakang.
Selanjutnya beliau mengatakan bahwa kegiatan ini mempertemukan para pemikir, ekonom, dan aktivis gerakan perekonomian yang sejalan dengan perspektif Muhammadiyah. "Mereka bukan hanya berperan sebagai pemikir, tetapi juga pejuang yang menggerakkan perekonomian sesuai nilai-nilai Al-Ma’un," katanya.
Menurutnya, dalam hal ini Al-Ma’un memiliki pesan yang jelas untuk diterapkan, khususnya dalam pengentasan kemiskinan, secara khusus bagi mereka yang tergolong mustadh’afin. Hal ini sejalan dengan apa yang diperjuangkan persyarikatan sejak awal berdirinya.
"Laporan ini disampaikan kepada Prof. Muhadjir dengan harapan semangat tersebut dapat terus dipertahankan dalam proses kehidupan," tuturnya.
Rangkaian diskusi tematik membahas empat topik utama, yakni Fiqh Al-Ma’un dan Arah Kebijakan Ekonomi, Model Kelembagaan Sistem Perekonomian Al-Ma’un, Sistem Pendanaan Pembangunan dalam Konsepsi Al-Ma’un, dan Agenda-agenda Ekonomi Al-Ma’un. Hadir sebagai narasumber antara lain Dr. Hamim Ilyas, Ukay Karyadi, Dr. Revrisond Baswir, Muhammad Edhie Purnawan, Prof. Lincoln Arsyad, Dr. Mukhar Pakkana, dan Akbar Susanto. (nurvi/diko)