Ekonomi Berdikari Muhammadiyah

Publish

5 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
285
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Ekonomi Berdikari Muhammadiyah

Oleh: Dr Masud HMN

Berdirinya gedung SM delapan tingkat yang terletak di Yogyakarta baru-baru ini merupakan berita gembira. Kegembiraan tidak hanya dirasakan oleh warga Muhammadiyah yang bekerja di Majalah Suara Muhammadiyah, tetapi oleh semua orang. Ini adalah momen yang sangat penting.

Sangat tepat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebut ini sebagai sebuah momen bersejarah. Karena ini adalah satu kondisi di mana Muhammadiyah melaksanakan pembangunan dengan konsep Ekonomi Berdikari (Self-Help System Economy).

Kita memberikan apresiasi yang tinggi pada ungkapan Haedar Nashir yang memberikan perhatian khusus pada pembangunan gedung ini. Apalagi, pujian beliau terhadap pendekatan pembangunan yang berdasarkan konsep berdikari sangatlah berarti. Ini didasarkan pada kemampuan sendiri.

Biasanya, pembangunan seringkali didasarkan pada utang dan pinjaman dari berbagai pihak. Hasilnya, meskipun banyak bangunan megah dibangun, utang dan pinjaman juga bertumpuk.

Pembangunan gedung SM Tower tidak mengandalkan utang. Sebaliknya, ia didasarkan pada kemampuan sendiri, kecuali dalam beberapa pengecualian.

Pendekatan berdikari atau berdasarkan kemampuan sendiri ini memang merupakan konsep klasik. Pembangunan berjalan perlahan, bergantung pada sumber daya yang tersedia, dan dilakukan dengan apa yang ada.

Namun, Muhammadiyah saat ini mulai menggeser konsep klasik berdikari ini dengan studi kelayakan. Mereka merencanakan pembangunan berdasarkan kemampuan yang ada.

Ini berbeda dengan konsep berdikari klasik, yang hanya bertindak saat ada kesempatan. Mereka bekerja dengan prinsip "berbuat saat ada kesempatan." Pendekatan ini bersifat pasif dan menunggu.

Konsep pembangunan berdikari yang dianut oleh Muhammadiyah adalah konsep yang melibatkan upaya dengan kemampuan sendiri. Mereka mengaktifkan kemampuan yang ada, mengolahnya, dan merencanakan dengan baik.

Dalam hal ini, ada setidaknya dua poin yang penting, Pertama, membangun swadaya atau berdasarkan tenaga sendiri, tanpa mengharapkan bantuan dari luar. Bersifat pasif. Kedua, membangun dengan merencanakan dan mengelola kemampuan yang ada. Artinya, mereka aktif dalam mencari sumber daya pembangunan, bukan hanya menunggu kesempatan datang.

Ini adalah pola baru dalam pembangunan Muhammadiyah. Mereka tidak hanya menunggu, tetapi juga aktif dalam mencari sumber daya baru. Akhirnya, kami mengucapkan selamat kepada Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang telah mencanangkan Konsep Berdikari Muhammadiyah. Semoga berhasil!

Dr. Masud HMN, Dosen di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Jelang Munas Satu Abad: Menyongsong Transformasi Kedua Majelis Tarjih (5) Oleh: Mu’arif Jika....

Suara Muhammadiyah

30 January 2024

Wawasan

Mimpi dalam Islam Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Bisakah Alla....

Suara Muhammadiyah

25 March 2024

Wawasan

Oleh: Sobirin Malian Dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan Dalam setiap hajatan Pemilu ada....

Suara Muhammadiyah

19 February 2024

Wawasan

Salafisme Versus Muhammadiyah, Puritanisme Historis Versus Moderat Berkemajuan Oleh: Fokky Fua....

Suara Muhammadiyah

18 May 2024

Wawasan

Kisi-kisi Pemimpin Nasional Pilihan Warga Muhammadiyah  Oleh: Muhammad Adam Ilham Mizani, Akti....

Suara Muhammadiyah

27 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah