Haedar Nashir: Renovasi Gedung LVRI Jadi Momentum Meneguhkan Semangat Kebangsaan

Publish

23 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
103
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Gedung Purna Yudha, Markas Daerah Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Daerah Istimewa Yogyakarta, diresmikan kembali usai menjalani renovasi sejak 19 Mei hingga 6 September 2025. Peresmian dilakukan pada Selasa (23/9/2025) dan dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LVRI Letjen TNI (Purn) H.B.L. Mantiri, Ketua DPD LVRI DIY Brigjen TNI (Purn) B. Sigit Irianto, serta sejumlah tokoh nasional.

Renovasi gedung yang berlokasi di Jalan Tentara Rakyat Mataram No. 6 Yogyakarta ini terlaksana berkat dukungan penuh pengusaha muda sekaligus filantropis, H. Yendra Fahmi, dengan total anggaran Rp1,5 miliar. Proyek renovasi dikerjakan oleh PT Karya Adikasi Prasista dengan hasil yang dinilai sangat memuaskan.

Ketua DPD LVRI DIY, Brigjen TNI (Purn) B. Sigit Irianto, menyampaikan rasa syukur atas rampungnya renovasi gedung bersejarah tersebut. “Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung, khususnya kepada Bapak Haji Yendra Fahmi, Ketua Umum LVRI, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah atas perhatian dan kerja sama yang luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) H.B.L. Mantiri menegaskan bahwa renovasi ini sangat berarti bagi organisasi. “Gedung ini dibangun tahun 1985 dan sempat tidak optimal digunakan sejak 2017. Alhamdulillah tahun ini bisa direnovasi berkat dukungan berbagai pihak, khususnya Prof. Haedar Nashir dan Bapak Yendra Fahmi. Semoga sinergi yang baik ini terus berlanjut demi kemajuan LVRI,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, menyebut renovasi gedung ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan juga bagian dari ikhtiar menjaga persatuan dan nilai kebangsaan. “Peresmian ini adalah wujud kebersamaan untuk merawat NKRI dengan jiwa dan raga kita. Semoga menjadi simbol persatuan, ketulusan, dan semangat kebangsaan lintas generasi,” ungkap Haedar.

Haedar mengucapkan terima kasih kepada LVRI atas penghargaan yang diberikan serta mengapresiasi kedermawanan H. Yendra Fahmi yang turut berkontribusi besar dalam renovasi gedung bersejarah tersebut. “Beliau adalah pengusaha muda Muhammadiyah yang tanpa memandang suku, ras, maupun golongan selalu terpanggil untuk berbagi bagi kepentingan bangsa, bukan untuk kepentingan pribadi,” ujar Haedar.

Haedar juga menekankan pentingnya menjaga tanah air yang kaya raya ini dengan ketulusan dan tanpa pamrih. Menurutnya, seorang pemimpin bangsa harus mampu menyelesaikan persoalan pribadinya terlebih dahulu agar dapat benar-benar menjadi pandu bagi tanah air. “Kalau masih banyak kepentingan pribadi, tanah air akan rusak dan tergadaikan. Ketulusan untuk selesai dengan diri sendiri adalah kunci menjaga Indonesia,” tegasnya.

Lebih jauh, Haedar mengingatkan makna persatuan sebagaimana termaktub dalam lagu Indonesia Raya. Persatuan, katanya, mudah diucapkan namun sulit dipraktikkan karena berhadapan dengan keragaman serta kepentingan politik dan ekonomi. “Kalau semangatnya bersatu, kita akan mampu mencari titik temu demi Indonesia. Namun bila kepentingan politik dan ekonomi lebih dominan, maka persatuan mudah terganggu,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peran TNI dan Polri sebagai penopang persatuan bangsa. Menurutnya, mahal harga yang harus dibayar jika institusi-institusi negara terjebak ego sektoral. Karena itu, Haedar mengajak semua pihak, baik institusi maupun komponen masyarakat, untuk menurunkan ego demi persatuan Indonesia.

Haedar pun menegaskan bahwa membangun Indonesia tidak hanya soal fisik, tetapi juga membangun jiwa bangsa. Kalau fisik terus dibangun tanpa jiwa, maka akan rapuh. Sebaliknya, jika jiwa bangsa terus dibangun—seperti lewat pendidikan, agama, dan nilai luhur—maka bangsa ini akan kokoh.

Selain itu Haedar turut memberikan pesan khusus untuk generasi muda agar tidak melupakan nilai-nilai dasar bangsa. “Indonesia yang kita merdekakan adalah Indonesia yang berjiwa, yang bernyawa dengan Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur. Jika generasi muda melupakan nilai ini, maka Indonesia tidak akan lestari,” tegasnya.

Acara peresmian turut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya dr. Agus Taufiqurrahman (Ketua PP Muhammadiyah), Deni Asy’ari, MA Dt Marajo (Dirut PT SCM/Suara Muhammadiyah), Prof Dr Muchlas MT (Rektor UAD), serta Iwan Setiawan, MSi (Dirut Gramasurya).

Dengan selesainya renovasi Gedung Purna Yudha, keluarga besar LVRI DIY berharap keberadaannya semakin memperkuat semangat perjuangan veteran dalam mengabdi kepada bangsa serta menjadi sarana bagi masyarakat untuk terus menumbuhkan jiwa nasionalisme.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Pengajian Selapanan yang diselenggarakan oleh PCM Kembaran di Balai D....

Suara Muhammadiyah

18 March 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Korps Mubalighat ‘Aisyiyah (KMA) merupakan wadah bagi para Mu....

Suara Muhammadiyah

31 August 2025

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah Jogja Expo (MJE)#4 menjadi momentum penting untuk mendongk....

Suara Muhammadiyah

12 September 2025

Berita

BANDAR LAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Provins....

Suara Muhammadiyah

9 May 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Peluang kerja alumni Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhamm....

Suara Muhammadiyah

12 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah