HARMONI KELUARGA DI ERA DIGITAL
Perkembangan teknologi digital tidak dapat dinafikan. Ketergantungan manusia dengan luaran teknologi digital yang berwujud piranti elektronik kian masif, karena membawa kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Menuntaskan pekerjaan dalam tempo yang singkat dan tak perlu menghabiskan banyak waktu dan energi, merupakan manifestasi dari hadirnya teknologi digital yang terus berkembang dan semakin mutakhir.
Aktivitas digital yang paling santer dilakukan terlihat dari penggunaan telepon seluler (ponsel). Indonesia berada pada peringkat pertama pengguna ponsel terlama di dunia, yaitu 6,05 jam per hari. Masyarakat RI berada di peringkat kelima sepanjang 2023, sebanyak 7,56 miliar kali mengunduh aplikasi.
Paling jamak dilakukan adalah berselancar di dunia maya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 tercatat 35,57% anak usia dini sudah bisa mengakses internet. Begitu bebasnya mengakses internet, membuat anak-anak memiliki kans besar untuk belajar dengan mandiri dan kreatif. Mengasah kemampuan, mengeksplorasi pelbagai pengetahuan, mengakses materi pembelajaran interaktif, melalui platform digital.
Diakui bersama, tren teknologi digital yang menggeliat membuat semuanya serba mudah, cepat, dan efisien. Ditambah pula, tidak ada sekat maupun batasannya, kebebasan menjadi mutlak di sini. Tak pelak, anak-anaklah yang ketiban impaknya, mereka lepas kontrol dari sensor orang tua. Daya sensitivitas kepada keluarga pupus, hatta didestruktif oleh teknologi digital.
Selengkapnya dapat membeli Majalah Suara Muhammadiyah digital di sini Majalah SM Digital Edisi 10/2025