Jangan Hanya Tampak Megah, Masjid Harus Jadi Pusat Peningkatan Keimanan dan Pengetahuan

Publish

1 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
138
Prof Dr Haedar Nashir, MSi. Foto: Cris

Prof Dr Haedar Nashir, MSi. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pada zaman sekarang, banyak orang begitu rupa untuk membangun masjid. Hatta dengan pernak-pernik kemegahan yang melekat dalam proses konstruksinya.

Namun, di satu sisi, jangan sampai mengalpakan orientasi utamanya, yaitu menjadikan masjid sebagai episentrum pertemuan hamba dengan Allah untuk meningkatkan kadar keimanan.

“Masjid harus menjadi tempat untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah (khusyuk beribadah berjamaah. Susahnya meningkatkan iman,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir saat Peresmian Masjid Ngadinegaran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Jumat (31/10).

Iman, sambung Haedar, sangat penting karena variabel itu mendorong umat manusia, khususnya umat Islam, ada dorongan dari dalam jiwa mengekspresikan kesyukuran. Seberapa pun nikmat termasuk rizki yang diterima maka harus dipergunakan untuk hal-hal yang membawa kemanfaatan.

“Jangan sampai sering terus berjamaah, tapi tidak punya makna iman itu melekat di dalam diri kita,” tegasnya.

Bahkan, di wanti-wanti Haedar, jangan sampai rajin beribadah, lalu mengklaim dirinya manusia paling beriman dan paling bertakwa di antara manusia-manusia yang lain. “Menganggap yang seperti Itu tidak boleh,” tekannya.

Demikian telah disinggung Allah sebagaimana termaktub di Qs An-Najm ayat 32, “Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci (merasa diri paling benar sendiri (semuci)).”

Ayat ini menyatakan bahwa manusia tidak berhak menganggap diri mereka bersih dari dosa karena Allah Maha Mengetahui keadaan dan kelemahan masing-masing dari personal manusia secara mendalam.

“Iman melahirkan sikap seperti itu. Siapa pun dia, entah ustadz, kiai, tokoh agama, semuanya manusia yang relatif. Tidak perlu dikultuskan seakan-akan dia bebas dari salah dan keliru. Nah, ini sikap iman, tapi harus didukung ilmu pengetahuan,” tandasnya.

Di sinilah optimalisasi fungsi masjid. Yang dijadikan tempat penempaan diri meningkatkan kualitas iman, dan pada saat yang sama, harus bersinggungan dengan misi peningkatan ilmu pengetahuan. Karena, ilmu tanpa balutan iman, niscaya kehidupan bisa kehilangan arah dan makna.

"Masjid bukan hanya sebagai pusat ibadah yang membentuk iman, takwa, tauhid, dan melahirkan kesalehan," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melakukan kunjunga....

Suara Muhammadiyah

11 July 2024

Berita

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kota Palembang resm....

Suara Muhammadiyah

2 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MS....

Suara Muhammadiyah

24 February 2024

Berita

Sinergi LDK Muhammadiyah dan Lazismu Gelar Pesantren Ramadhan KEPULAUAN MENTAWAI, Suara Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

15 March 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Universitas Muhammadiyah Jakarta Indonesia, Yayasan KomuniGia....

Suara Muhammadiyah

1 October 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah