JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) DKI Jakarta kembali mengukuhkan posisinya sebagai organisasi perempuan muda yang progresif dalam gerakan literasi digital. Berkolaborasi dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melalui agenda AI Goes to School, PWNA sukses menggelar Pelatihan Digital (AI) Batch 2 untuk guru SMP dan SMA se-DKI Jakarta, Sabtu (8/11).
Acara yang berlangsung di Aula Ahmad Dahlan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (FKIP UHAMKA), Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Sabtu (8/11) ini dihadiri oleh lebih dari 70 pendidik. Mengambil tema “Menjadi Guru Penuh Inspirasi: Beradaptasi dan Berkreasi dengan AI”, para guru tidak hanya dicekoki teori, tetapi langsung mempraktikkan integrasi teknologi AI secara etis dan kreatif ke dalam proses belajar mengajar.
Jihad berantas hoaks dan perkuat literasi
Ketua PWNA DKI Jakarta, Dwi Setyowati M.Ag., yang sekaligus membuka acara, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bentuk “berjihad untuk memberantas hoaks dan memberikan edukasi” kepada masyarakat. Dalam konteks gerakan perempuan, ia melihat tanggung jawab NA sejalan dengan Mafindo, yaitu melanjutkan dan memperkuat gerakan literasi di berbagai bidang.
“Sebelum kegiatan AI ini, kami juga sudah melakukan literasi digital tentang penggunaan media sosial yang bijak dan literasi keuangan, karena banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online,” ungkap Dwi, menyoroti konsistensi NA dalam isu-isu krusial.
Lebih lanjut, Dwi menyoroti potensi Kecerdasan Buatan (AI) sebagai peluang emas dalam dunia pendidikan. “Kali ini kami fokus pada bagaimana AI bisa membantu mendidik dan mengefektifkan pembelajaran. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberi manfaat, baik untuk diri kita sendiri maupun anak-anak kita nanti,” harapnya.
Kolaborasi strategis Mafindo didukung penuh Google

Kerja sama NA dan Mafindo ini menyoroti urgensi pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan proses pembelajaran. Dwi menekankan bahwa guru dan keluarga adalah mitra kunci.
Senada dengan NA, pihak Mafindo diwakili oleh trainer Puji F. Susanti menjelaskan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen mereka membangun ekosistem digital yang sehat melalui penguatan literasi digital di sektor pendidikan.
“Pelatihan ini dirancang agar guru tidak hanya memahami, tetapi betul-betul mampu mengintegrasikan AI dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuannya jelas, untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan relevan bagi siswa,” tutur Puji.
PIC kegiatan, Erie Heriyah juga turut menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen dalam membangun ekosistem digital yang sehat.
“Mafindo ingin mengandeng mitra yang sejalan dengan jargon kami: 'Cerdas, Bijak, Berdampak'. Apa yang dilakukan harus bermanfaat bagi generasi muda, dan AI bisa menjadi teman baik mereka,” tutur Erie.
Pelatihan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB ini membekali peserta dengan materi komprehensif, mulai dari pemahaman dasar teknologi AI, etika pemanfaatan, dan manajemen prompt hingga pada praktik yakni penerapan AI untuk pembelajaran kreatif dan pengelolaan kelas yang efisien.
Untuk mendukung keberlanjutan pembelajaran, peserta juga mendapatkan akses ke Learning Management System (LMS) Mafindo secara umum dan GRATIS, yang memudahkan mereka mempelajari materi secara fleksibel bahkan setelah pelatihan selesai.
Sebagai penutup yang menginspirasi, para guru melakukan simulasi presentasi ide-ide inovatif penerapan AI di ruang kelas. Melalui kegiatan ini, PWNA DKI Jakarta dan Mafindo berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan dalam pendidikan digital dan terus beradaptasi dengan pesatnya kemajuan teknologi. (diko)


