Khutbah Jum'at: Tabayyun dalam Bermedia

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1163
Foto Istimewa/Pixabay

Foto Istimewa/Pixabay

Oleh: Ihsan Nursidik, MAg, Pengajar di Pondok Pesantren Darul Arqam Daerah Garut

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَمَرَنَا بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَأَوْصَانَا بِالتَّعَاوُنِ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى، وَنَهَانَا عَنِ الظَّنِّ السُّوءِ وَالتَّجَسُّسِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.

 اما بعـد 

قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Ma’ayiral Mu’minin Rahimakumullah

Dunia saat ini begitu riuh oleh bisingnya notifikasi media dalam berbagai bentuknya. Suaka sensasi dan belantara atensi diperlombakan sedemikian ramainya. Isu dan balada politik menjadi percakapan seksi sejagat media. 

Respons-respons bermunculan, dari sekedar klik ibu jari sampai komentar sana-sini, semua ada. Desas-desus dan gosip jadi perbincangan yang tak pernah absen di lini masa. Berita viral memenuhi laman utama, tren di seluruh pencarian beranda. 

Manusia kian terikat dengan intensi berita yang tiada henti menyita dan merampas perhatian. Kita mudah disibukkan oleh sesuatu yang picisan, sesuatu yang menyenangkan walau sesaat.

Media yang kita konsumsi sehari-hari menjadi kian piawai membawa dan menggiring manusia pada keinginannya yang semu. Tanpa peduli apakah kualitas informasi tersebut kredibel atau justru palsu.

Memang media informasi dapat menjadi sarana untuk menyebarluaskan dakwah, tetapi sekaligus dapat menjadi tempat menyebarluaskan fitnah. Realitas ini kian terang saat beberapa tahun terakhir, pembelahan massa terjadi disebabkan media saling mempertengkarkan suatu narasi dengan narasi lainnya.

Padahal Islam mengajarkan untuk senantiasa mengukur sebuah kadar informasi dalam level kritis. Istilah tabayun diperkenalkan Al-Qur’an dalam menerangkan ihwal tersebut. Sebuah perintah untuk senantiasa melakukan verifikasi dan konfirmasi terhadap segala bentuk informas, Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ 

Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu. (QS. Hujurat: 6)

Dalam Al-Qur’an, terdapat term-term yang digunakan untuk menerangkan makna berita, antara lain lafal naba, khabar, hadits dan ifk lafal-lafal ini secara interpretatif dapat dikategorikan ke dalam hierarki tertentu. 

Pertama, lafal naba menjelaskan berita atau informasi yang memiliki tingkat kebenaran yang tinggi. Sekurang-kurang, Alquran menandai suatu informasi menggunakan lafal nabā ini untuk menerangkan ihwal informasi yang penting serta dapat menghadirkan manfaat yang begitu besar. 

Kedua, lafal khabar dan hadist. Kedua lafal ini sejatinya memiliki makna yang hampir sepadan.  Yakni jenis berita atau informasi yang sifatnya umum. Tegasnya tidak memuat suatu urgensi atau kebenaran yang nilainya tinggi. Melainkan informasi netral, yang dimungkinkan memuat informasi yang benar atau salah. 

Tak heran bila Sunnah Nabi kerap dinamai hadits atau khabar. Sebab kualitas informasi yang dikandungnya dapat bernilai shahih (benar) atau mahyur (terkenal).Tetapi tidak sedikit pula, informasi yang dhaif (lemah kualitasnya) bahkan maudhu’ (dusta bahkan dibuat-buat).

Ketiga, lafal ifk yang berarti berita atau informasi bohong. Kata ifk, ini digunakan dalam Al-Qur’an untuk menerangkan perkataan orang-orang kafir, musyrik dan munafik dalam memberitakan Tuhan. Serta menyebarluaskan sesuatu berita yang mendatangkan fitnah.

Oleh karena itu, pentinglah bagi kita untuk bijak dalam menggunakan gawai kita saat berselancar dalam media. Sebab boleh jadi, setiap like, share, atau comment yang kita lakukan dapat menjadi warisan aman atau dosa jariah. 

Nabi berpesan:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata (bermedsos) yang baik atau diam.” (HR. Bukhari).

بَارَكَ اللهُ لِي وَلكُمْ فِى الْقُرآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khurbah Kedua


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

ثُمَّ اِعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَمَلَائِكَتِهِ قَالَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى: (إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَاشِدِيْنَ، اَلْأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَعُثْمَانَ، وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَجَعَلَ هَذَا البَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ عَامَةً يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ احْفَظْ عَلَيْنَا أَمْنَنَا وَإِيْمَانَنَا وَاسْتِقْرَارَنَا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ سُلْطَانَنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي دُوَرِنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ المُسْلِمِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَأَخْرِجْهُمْ مِنْ هَذَا الضَّيْقِ وَالشِّدَّةِ بِفَرَجِ عَاجِلٍ قَرِيْبٍ، (رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ).

عِبَادَ الله، (إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)، (وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ)، فَذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرَ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

Sumber: Majalah SM Edisi 09/2025


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Khutbah

Oleh: Fadhlurrahman, MPd Dosen Pendidikan Agama Islam, FAI UAD, Alumni Pendidikan Ulama’ Tarj....

Suara Muhammadiyah

4 January 2024

Khutbah

Oleh: Muhammad Julijanto Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta dan Sekretaris PDM Won....

Suara Muhammadiyah

12 September 2024

Khutbah

Oleh: Rian Adriand إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْت....

Suara Muhammadiyah

21 September 2023

Khutbah

Khutbah Jum'at: Mencintai Rasul Saw Oleh: Dr. Tgk. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA إِنَّ الْ....

Suara Muhammadiyah

7 October 2023

Khutbah

Oleh: Prof Dr Dadang Kahmad, MSi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah إِنَّ الْحَمْدَ �....

Suara Muhammadiyah

27 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah