MEDAN, Suara Muhammadiyah – Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah kembali menggelar Konsolidasi Majelis Kesehatan Batch 3 yang kali ini diperuntukkan bagi wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Kegiatan yang berlangsung di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Utara ini mengusung tema “Penguatan Kepemimpinan untuk Percepatan Aksi Dakwah Kesehatan ‘Aisyiyah” dan dihadiri ratusan kader serta pimpinan ‘Aisyiyah dari berbagai daerah, pada Sabtu (27/9).
Konsolidasi ini merupakan bagian dari rangkaian agenda nasional Majelis Kesehatan yang dilaksanakan secara bergelombang di berbagai wilayah. Tujuannya memperkuat peran kepemimpinan kader ‘Aisyiyah di bidang kesehatan sekaligus menyatukan langkah strategis menghadapi tantangan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama menjelang Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 yang akan digelar di Medan tahun 2026.
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rudianto, menegaskan komitmen UMSU sebagai amal usaha persyarikatan untuk mendukung program-program ‘Aisyiyah. Menurutnya, konsolidasi ini menjadi momentum penting dalam mengakselerasi peran dakwah kesehatan di tengah masyarakat.
“UMSU sebagai amal usaha persyarikatan siap memberikan dukungan atas segala program kerja Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Konsolidasi ini menjadi momentum penting untuk mendorong peran nyata di tengah masyarakat, khususnya dalam menghadirkan solusi kesehatan yang promotif dan preventif,” katanya.
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sumatera Utara, Nur Rachma Mag, menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diberikan sebagai tuan rumah. Ia juga menegaskan, komitmen wilayah Sumut dalam menyelenggarakan pelatihan kader dalam Program P2GP (Pencegahan Sunat Perempuan) yang menjadi bagian penting dari advokasi kesehatan perempuan.
“Kami merasa bersyukur karena dipercaya mengelola Konsolidasi Nasional sekaligus melaksanakan pelatihan kader Program P2GP. InsyaAllah amanah yang diberikan ini dapat kami jalankan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah, Warsiti, memberikan refleksi sekaligus arahan strategis bagi seluruh peserta. Ia menekankan, dakwah kesehatan adalah ciri khas gerakan ‘Aisyiyah yang membumi dan menyentuh kebutuhan masyarakat. Kehadiran kader dari berbagai daerah disebut sebagai bukti nyata dedikasi dalam menggerakkan dakwah kesehatan.
“Kehadiran ibu-ibu ‘Aisyiyah dari Sumut dan Aceh adalah bukti nyata dedikasi dalam dakwah kesehatan. Waktu kita hanya tersisa satu tahun sebelum Muktamar ‘Aisyiyah ke-48. Karena itu, konsolidasi ini harus menjadi ruang untuk merumuskan strategi yang lebih fokus dan terarah,” tegasnya.
Warsiti menambahkan, bahwa konsolidasi bukan sekadar forum silaturahmi, tetapi ajang memperkuat langkah dakwah kesehatan dengan target yang lebih progresif. Ia menekankan, , pentingnya mewujudkan hasil Tanwir I ‘Aisyiyah yang menekankan program kesehatan berkeadilan melalui kolaborasi lintas sektor.
“Kita ingin memperkuat program promotif dan preventif serta memastikan hasil Tanwir I ‘Aisyiyah terkait program kesehatan berkeadilan dapat diwujudkan. Konsolidasi ini harus melahirkan target yang berbeda, lebih progresif, terukur, dan memberi kontribusi nyata bagi dakwah kesehatan,” ujarnya.
Selain sesi sambutan, kegiatan juga diisi dengan diskusi kelompok dan penyusunan strategi aksi dakwah kesehatan yang relevan dengan konteks lokal Sumatera Utara dan Aceh. Peserta diarahkan untuk merumuskan program yang tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendukung visi besar ‘Aisyiyah dalam mewujudkan ‘Aisyiyah Sehat – Keluarga Sehat – Sakinah.
Dengan semangat kolektif, konsolidasi Majelis Kesehatan Batch 3 ini diharapkan menjadi pemantik gerakan kesehatan ‘Aisyiyah yang semakin kuat, adaptif, dan kolaboratif. Menjelang Muktamar ke-48, seluruh kader dituntut meneguhkan komitmen dakwah kesehatan yang berkeadilan, membumi, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas. (Suri/Anggi)