BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar Seminar Kepenulisan Tugas Akhir pada Senin (14/07/2025). Kegiatan yang dihadiri mahasiswa lintas program studi ini digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UM Bandung Muhammad Tazakka Ahsan menyampaikan bahwa acara ini menjadi salah satu bukti konkret kontribusi mahasiswa dalam memberikan dampak nyata kepada rekan-rekan sesama mahasiswa.
”Melalui seminar ini, kami ingin menghadirkan solusi, bukan hanya teori, tetapi juga praktik untuk mendampingi mahasiswa hingga tugas akhir mereka selesai tepat waktu,” katanya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier UM Bandung Taufik Maulana turut mengapresiasi kegiatan ini. Ia menilai bahwa seminar ini sangat penting untuk memberikan motivasi tambahan kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.
Kegiatan ini menurut Taufik sangat penting sebagai dorongan motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir yang terkadang membuat semangat turun. Akibatnya skripsi yang ditargetkan selesai sesuai dengan jadwal malah tertunda-tunda pengerjaannya.
”Biasanya di semester akhir ini semangat suka naik turun. Maka dengan seminar seperti ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga motivasi,” ungkapnya.
Sebagai narasumber, Founder Belajar Riset Indonesia Yurid Audina membagikan berbagai strategi untuk menyusun tugas akhir yang efektif dan menarik. Ia menekankan pentingnya mahasiswa memahami struktur penelitian, menemukan research gap, dan mengembangkan judul riset yang relevan dengan perkembangan zaman.
Menurutnya, banyak Artificial Intelligence (AI) yang sangat baik di internet yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk membantu pengerjaan tugas akhir. ”Sekarang mahasiswa harus cerdas memanfaatkan AI, seperti Scholar GPT, DeepSeek, Humata AI, atau SINTA Kemdikbud untuk brainstorming topik dan menyusun proposal,” ujar Yurid.
Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan kepada peserta mengenai langkah-langkah praktis menyusun skripsi dari awal hingga siap publikasi. Menurutnya, tugas akhir harus diselesaikan dengan baik dan terstruktur. Tidak bisa dikerjakan asal-asalan.
”Skripsi bukan cuma soal selesai, tetapi bagaimana menyelesaikannya dengan cara yang cerdas, terstruktur, dan bermakna. Kita bisa manfaatkan teknik ATM atau amati, tiru, dan modifikasi dalam menemukan ide judul yang siap digarap,” tambahnya.
Di samping mendengarkan teknis bagaimana menulis tugas akhir yang baik, peserta juga mendapatkan pencerahan mengenai pentingnya menjaga mental. Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung Irianti Usman yang menjadi narasumber kedua menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental selama proses penyusunan tugas akhir.
Menurutnya, banyak mahasiswa yang mengalami tekanan, seperti overthinking, stres berat, bahkan burnout akibat beban pekerjaan skripsi yang menumpuk. ”Kalau otakmu capek, dia ngambek. Enggak mau mikir, enggak mau revisi. Maka jaga dulu mentalnya, baru skripsi bisa jalan,” tutur Irianti.
Ia pun membagikan berbagai tips menjaga motivasi. Di antaranya dengan membuat target kecil, menggunakan teknik Pomodoro, membatasi distraksi, hingga memberikan hadiah pada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas. ”Skripsi itu bukan soal nilai, tetapi latihan disiplin, tanggung jawab, dan manajemen diri,” tandas Irianti.*(FK)
