YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Semangat menterjemahkan Al-Quran ke dalam amal nyata yang dirintis oleh KH Ahmad Dahlan melalui "Kultur Spirit dan Living Quran" terus dijaga oleh generasi penerusnya. Tradisi tafsir aplikatif, mulai dari Teologi Al-Ma’un hingga Al-Ashr, kini bertransformasi menjadi karya monumental melalui penyusunan Tafsir At-Tanwir.
Dalam rangka melanjutkan estafet keilmuan tersebut, Faisal Amri Al Azhari, S.Th.I., M.Ag., anggota Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PWM Sumatera Utara sekaligus Dosen AIK UMSU, hadir sebagai salah satu penulis utama dalam Halaqah Tafsir At-Tanwir Muhammadiyah XII. Kegiatan ini digelar oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Sabtu, 20 Desember 2025, di Gedoeng Moehammadijah, Jalan KHA Dahlan 103, Yogyakarta.
Soroti Kekuatan Barisan dan Karakter Pemimpin
Dalam halaqah kali ini, Faisal Amri mempresentasikan naskah tafsirnya yang berjudul "Pencerahan dengan Membangun Barisan: Perbandingan Barisan Kaum Musyrikin dan Kaum Beriman". Mengkaji “lemahnya Persatuan Barisan” pada munasabah Q.S. ash-Shaffat [37]: 27-39. Faisal menyoroti bagaimana lemahnya persatuan suatu barisan berawal dari rapuhnya landasan teologis-ideologis.
Kajian ini sangat relevan dengan kegelisahan para elit Muhammadiyah sejak era 1990-an mengenai pentingnya keteladanan pemimpin (uswah hasanah). "Spirit Al-Quran harus terus hidup dalam penyelesaian persoalan internal. Kesadaran untuk takut kepada Allah saat mengemban amanah adalah kunci, bukan ambisi kemegahan yang dipacu semangat At-Takatsur," ungkapnya hasil dari pemaparan naskah tersebut.
Rekam Jejak Kontribusi
Kehadiran Faisal Amri di Halaqah XII merupakan kelanjutan dari komitmen panjangnya dalam proyek penulisan tafsir resmi Persyarikatan. Tercatat, putra asal Langkat ini telah mengikuti seluruh rangkaian tahapan krusial, yaitu:
1. Konferensi Mufasir Muhammadiyah (KMM) I, II, dan III yang diselenggarakan di Solo (2023), Jakarta (2024), dan Yogyakarta (2025).
2. Camp Penulisan Tafsir At-Tanwir Batch 2 (Juli 2025) di Ibis YIA Hotel, Kulon Progo.
3. Halaqah Tafsir At-Tanwir VIII (Agustus 2025) di Forriz Hotel Yogyakarta.
Dan kali ini adalah Undangan dan Presentasi Tafsir di Halaqah yang kedua kalinya.
Dalam proyek besar ini, Faisal dipercaya masuk dalam tim penyusunan naskah awal untuk tiga juz sekaligus:
- Juz 16: Mencakup QS al-Kahf (83-101) dan QS Taha (57-84).
- Juz 23: Mencakup QS ash-Shaffat (27-39 dan 123-132).
- Juz 30: Mencakup Surah Al-Fil, Quraisy, dan Al-Ma’un.
Dialog Ilmiah Bersama Pakar
Bertempat di Ruang Sidang Lantai 2, Faisal Amri memaparkan materinya di Kelompok A di hadapan para mufasir dan pembahas senior, di antaranya Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.A., Prof. Dr. Muhammad Chirzin, Dr. Muhbib Abdul Wahab, serta beberapa Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid Pusat. Dialog ini bertujuan untuk mempertajam substansi tafsir agar tetap selaras dengan manhaj Tarjih Muhammadiyah.
Halaqah XII ini diikuti sebagaiamana dalam surat undangan sebanyak 75 peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, MTT PP Muhammadiyah, tim editor, dan 16 penulis terpilih. Melalui forum ini, Muhammadiyah membuktikan bahwa Al-Quran tetap menjadi kompas utama dalam menata organisasi dan menjawab tantangan zaman.

