BANJARBARU, Suara Muhammadiyah — Lazismu Banjarbaru kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan dengan menggelar kegiatan “Peningkatan Kapasitas Pelaku UMKM” pada Selasa, 30 September 2025, bertempat di Mess L Banjarbaru.
Kegiatan ini mengusung tema “Dasar Fotografi, Pengemasan, dan Legalisasi Produk”, yang bertujuan memperkuat kemampuan para pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Dalam pelatihan tersebut, hadir dua narasumber inspiratif, yakni Septian Dwi Cahyo, S.E., Konsultan Pendamping UMKM, yang membagikan strategi penting seputar legalisasi dan pengemasan produk, serta Hasan Fagundez, seorang product photographer yang mengajarkan teknik dasar fotografi produk agar tampilan jualan UMKM lebih menarik dan profesional.
Kegiatan berlangsung interaktif dan menyenangkan. Para peserta tidak hanya mendapatkan materi, tetapi juga praktik langsung memotret produk dan mendesain kemasan sederhana. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan serta hasil karya foto produk yang menunjukkan peningkatan kualitas visual.
Salah satu peserta, Mamake, pelaku usaha ayam geprek dan catering, menyampaikan kesannya terhadap kegiatan ini.
"Acaranya bagus dan bermanfaat banget buat kami para pelaku UMKM. Kami belajar cara memotret produk supaya terlihat lebih bagus dan menarik. Terima kasih juga Lazismu Banjarbaru yang sudah memfasilitasi kami,” ujarnya dengan semangat.
Sementara itu, narasumber Hasan Fagundez mengaku terkesan dengan semangat peserta.
“Terima kasih kepada Lazismu Banjarbaru, acara hari ini keren banget, pesertanya juga seru-seru. Semoga ilmu yang dibagikan bisa bermanfaat dan dipraktikkan langsung di dunia usaha masing-masing, agar usaha mereka semakin lancar dan ramai dengan foto produk yang lebih bagus lagi,” katanya.
Dalam sesi pembahasan legalitas, Septian Dwi Cahyo, S.E. menekankan pentingnya kesadaran UMKM terhadap legalitas dan pengemasan produk.
"Semoga acara ini menjadi acuan bagi UMKM agar lebih sadar terhadap pentingnya legalitas. Kita tahu bahwa di pasar modern, kemasan yang menarik dan legalitas yang jelas menjadi syarat utama. Hal ini bisa menjadi referensi bagi UMKM lain, bahkan menjadikan mereka contoh bagi pelaku usaha lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan “Harapan kami, UMKM binaan Lazismu Banjarbaru dapat segera memenuhi aspek legalitas. Dengan begitu, usaha mereka akan lebih dimudahkan, baik dalam akses permodalan maupun program-program pemerintah. Selain itu, kemasan yang menarik juga akan mempermudah proses promosi dan membuka peluang kemitraan pemasaran yang lebih luas.”
Melalui kegiatan ini, Lazismu Banjarbaru berharap UMKM binaan dapat semakin mandiri, kreatif, dan siap naik kelas. Program ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Lazismu dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dan menumbuhkan semangat “memberdayakan yang lemah menjadi kuat.”
“UMKM yang kuat adalah kunci kemandirian umat. Dengan kemampuan memotret, mengemas, dan mengurus legalitas produk, pelaku usaha bisa lebih percaya diri menembus pasar yang lebih luas,” ujar salah satu panitia kegiatan.