Menemukan Dakwah di Antara Deru Mesin

Publish

20 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
107
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Menemukan Dakwah di Antara Deru Mesin

Oleh: Iwan Khoiruddin, Warga Muhammadiyah yang tinggal di wilayah Muria Utara, Jepara, Jawa Tengah

Di tengah hiruk pikuk jalan raya yang penuh raungan mesin dan debu aspal, muncul gerakan dakwah yang berbeda dari biasanya. Ia tidak berbaju jubah panjang atau bersarung, melainkan berjaket kulit dan berhelm penuh semangat. Namanya Bikers Muhammadiyah atau BikersMU, komunitas yang memadukan dakwah, hobi, dan persaudaraan dalam satu laju roda yang bermakna.

Pengukuhan Pengurus Pusat BikersMU oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta menjadi momentum penting perjalanan dakwah di ruang publik modern. Dari Aceh hingga Papua, para pengendara ini membawa semangat Islam yang berkemajuan dengan cara yang membumi dan ramah. Mereka berdakwah bukan dari podium, melainkan dari jalan raya tempat kehidupan nyata berdenyut.

Fenomena BikersMU menunjukkan bahwa dakwah telah menemukan bentuk baru. Ia tak lagi hanya berkutat di masjid, ruang pengajian, atau forum resmi. Kini dakwah hadir di antara deru mesin dan hamparan jalan yang panjang, mengajak siapa pun yang melintas untuk berbagi makna hidup dengan cara yang sederhana namun tulus.

Era kekinian menghadirkan tantangan baru bagi dunia dakwah. Generasi muda semakin jauh dari ruang-ruang formal keagamaan. Mereka lebih banyak berinteraksi di media sosial, komunitas hobi, dan ruang digital yang cair. Di sinilah dakwah perlu bertransformasi agar tidak kehilangan relevansi di tengah arus modernitas yang cepat berubah.

BikersMU membaca situasi itu dengan cerdas. Mereka memilih jalur dakwah yang tidak menggurui, tetapi menginspirasi. Dengan touring, bakti sosial, dan aksi kemanusiaan, mereka menebar pesan Islam yang ramah dan penuh persaudaraan. Dakwah menjadi pengalaman yang hidup, bukan sekadar kata-kata yang berhenti di telinga.

Di setiap kilometer perjalanan, ada pelajaran tentang makna keberagamaan yang inklusif. Ketika para anggota BikersMU menolong korban kecelakaan, mengirim bantuan ke pelosok, atau sekadar menyapa sesama pengendara dengan senyum, di sanalah dakwah menemukan bentuk paling jujurnya. Dakwah tidak selalu harus berbicara, kadang cukup dengan tindakan nyata.

Gerakan ini sekaligus menjadi refleksi penting bagi umat Islam tentang arah dakwah masa depan. Tantangan saat ini bukan lagi kekurangan dai, tetapi keterputusan antara pesan agama dan kehidupan sosial. Dakwah sering kali kehilangan sentuhan kemanusiaan karena terlalu sibuk pada ritual dan simbol. BikersMU hadir untuk mengembalikan ruh dakwah yang hidup di tengah masyarakat.

Di era digital yang penuh kebisingan, dakwah yang meneduhkan menjadi kebutuhan mendesak. BikersMU membuktikan bahwa nilai-nilai Islam dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan tanpa kehilangan kedalaman makna. Di tengah gemuruh knalpot, mereka menyisipkan pesan tentang kasih sayang, kejujuran, dan solidaritas sosial.

Kekuatan gerakan ini terletak pada kesadaran bahwa dakwah adalah tentang kehadiran. Bukan sekadar ceramah, melainkan keterlibatan nyata dalam kehidupan. Para biker menunjukkan bahwa menjadi modern tidak berarti menjauh dari spiritualitas. Justru di atas roda yang berputar, mereka menemukan ruang kontemplasi tentang perjalanan hidup dan tujuan akhir manusia.

Spirit ini sejalan dengan nilai dakwah berkemajuan yang diusung Muhammadiyah. Bahwa Islam harus hadir sebagai kekuatan pencerahan yang membawa kemaslahatan. Dakwah tidak boleh kaku dan menakutkan, melainkan harus menggembirakan, membangun, dan relevan dengan zaman. BikersMU menjelma sebagai cermin dari semangat itu.

Kita belajar bahwa dakwah masa depan bukan tentang siapa yang paling keras berbicara, tetapi siapa yang paling nyata berbuat. Dunia hari ini lebih membutuhkan teladan daripada perdebatan. Gerakan BikersMU menegaskan bahwa menebar kebaikan bisa dimulai dari hal sederhana seperti menjaga etika berkendara atau berbagi senyum di lampu merah.

Dari jalan raya, nilai-nilai dakwah mengalir ke berbagai lapisan kehidupan. Para biker mengajarkan disiplin, solidaritas, dan kepedulian sosial. Mereka menepis stigma bahwa komunitas motor hanya identik dengan kebut-kebutan atau kekerasan. Dengan cara yang santai namun serius, mereka mengubah citra itu menjadi ladang dakwah yang penuh keberkahan.

Gerakan ini juga memberi inspirasi baru bagi lembaga-lembaga dakwah di Indonesia. Bahwa dakwah tidak boleh eksklusif, tetapi harus hadir di ruang-ruang yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Komunitas hobi, olahraga, hingga dunia digital bisa menjadi lahan subur untuk menanam benih kebaikan. Dakwah tidak dibatasi tempat, karena esensinya adalah menghadirkan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam perjalanan panjang dari Aceh hingga Papua, BikersMU bukan sekadar touring lintas daerah. Itu adalah perjalanan spiritual yang meneguhkan makna persaudaraan dan kebersamaan. Setiap pertemuan di jalan adalah kesempatan untuk belajar tentang kerendahan hati dan saling menghormati. Di setiap perjalanan, ada dakwah yang mengalir tanpa harus banyak kata.

Dunia kini terus berubah, tetapi nilai kemanusiaan tetap abadi. Gerakan seperti BikersMU menjadi bukti bahwa dakwah bisa tampil keren tanpa kehilangan kesalehan. Ia bisa melaju dengan cepat namun tetap menapak di jalan kebaikan. Di antara deru mesin dan debu jalan, mereka membawa pesan damai yang tak lekang oleh waktu.

Mungkin inilah wajah baru dakwah yang kita butuhkan. Dakwah yang tidak hanya berbicara tentang surga dan dosa, tetapi juga tentang kemanusiaan dan kebersamaan. Dakwah yang hidup di jalan raya, menyapa setiap orang dengan kesederhanaan, dan mengajarkan bahwa iman sejati adalah keberanian untuk berbuat baik di mana pun kita berada.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Mengoptimalkan Eksistensi Buku Oleh : Dr. Nasrullah, M.Pd., Alumni Program Doktor (S3)  Pendid....

Suara Muhammadiyah

17 May 2024

Wawasan

Syukur dalam Perspektif Fisika Quantum Oleh: Agusliadi Massere, Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Inf....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Wawasan

Masjid Kita Masjid Inklusif Oleh: Dr Muhammad Julijanto, Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said ....

Suara Muhammadiyah

29 January 2025

Wawasan

Memahami Konteks Sejarah Al-Qur'an Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Anda....

Suara Muhammadiyah

1 April 2024

Wawasan

Garam Cap Muhammadiyah Oleh: Aan Ardianto, Kader Muhammadiyah Judul yang aku pilih bukan bermaksud....

Suara Muhammadiyah

25 March 2024