Miliki Sistem Terstruktur dan Jaringan Luas, BGN Gandeng Muhammadiyah Sukseskan Program MBG

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
117
SPPG

SPPG

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Sejak Muhammadiyah membentuk gugus tugas percepatan pengimplementasian program Makan Bergizi Gratis pada September 2024, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) RI Dadan Hindayana mengaku bahwa kehadiran Muhammadiyah akan banyak membantu dan memudahkan kerja-kerja BGN. Melalui jaringannya yang tersebar luas di seluruh Indonesia dan memiliki sistem organisasi yang rapi serta terstruktur, kerjasama dengan Muhammadiyah menurutnya akan memberi keuntungan yang strategis bagi BGN untuk mensukseskan program-program pemerintah. 

Berdasarkan data, pemerintah telah berhasil mendirikan 2007 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di 38 provinsi. Dari jumlah tersebut, 5 diantaranya adalah milik Muhammadiyah. Dan pada Agustus tahun ini, pemerintah akan menargetkan 8000 SPPG secara nasional.  

“Hari ini kami sudah bisa melayani 6,2 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia,” ujarnya. 

Meski secara presentasi penerima manfaat masih cukup kecil, hanya sekitar 7 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Dadan menyampaikan bahwa jumlah tersebut setara dengan jumlah keseluruhan penduduk Singapura. Hal ini menunjukkan betapa besarnya penduduk Indonesia. 

“Jadi besar sekali yang harus kita bina dari penduduk Indonesia. Dan kita sangat konsen dengan 60 persen anak-anak Indonesia yang lahir dari orang tua dengan latar belakang pendidikan hanya 9 tahun. Dan kenyataan yang mencengangkan, 60 persen anak-anak Indonesia tidak pernah minum susu,” terang Dadan dalam peresmian SPPG Muhammadiyah se-Indonesia di PCM Minggir, Sleman, Yogyakarta (16/7). 

Tidak hanya menyasar anak-anak usia sekolah, pemerintah melalui BGN juga akan melakukan intervensi dalam pemenuhan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak balita. 

Untuk pemenuhan gizi tersebut, setiap SPPG, seharinya akan membutuhkan 200 kg beras, 3000 telor, 350 ekor ayam, 300 kg sayur, 350 kg buah, dn 450 liter susu. Berdasarkan kebutuhan bahan pokok tersebut, Dadan meyakini bahwa hal tersebut akan menciptakan efek domino ekonomi yang sangat besar di daerah. Selain itu juga membentuk sebuah ekosistem yang menguntungkan masyarakat lokal. 

“Jumlah pekerja pada setiap SPPG ada sekitar 50 orang. Dimana sebagian besar adalah ibu-ibu yang usianya 40 tahun ke atas. Dan setiap satuan membutuhkan 15 suplayer, mulai dari beras, bumbu, bawang, telor, ayam, ikan, minyak, dan lain-lain,” tegasnya. 

Hal ini menurut Dadan menjadi sinyal positif bagi ekosistem ekonomi di daerah. Ditambah lagi peran dari Muhammadiyah yang sangat responsif dalam membatu kerja-kerja pemerintah. “Bapak dan ibu sekalian, kami mohon doa serta dukungannya agar target 82,9 juta masyarakat bisa kita layani di akhir tahun ini,” ujarnya. (diko)

 

 

 

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta meraih apresiasi dan penghargaan yang....

Suara Muhammadiyah

1 June 2024

Berita

TEMANGGUNG, Suara Muhammadiyah - Menyambut semester genap tahun pelajaran 20024/2025 di awal bulan J....

Suara Muhammadiyah

2 January 2025

Berita

SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan 1446 H, MTs Muha....

Suara Muhammadiyah

18 March 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) dan Duta Literasi Manajemen U....

Suara Muhammadiyah

11 July 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyorot....

Suara Muhammadiyah

26 March 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah