MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Magelang sukses laksanakan Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda), dihadiri oleh peserta sebanyak 58 orang dari PCNA se-Kabupaten Magelang. Kegiatan ini merupakan program kerja dari PDNA Kabupaten Magelang guna mengevaluasi hasil kerja dalam berorganisasi yang berlangsung pada Ahad (4/5) di Mungkid. Mengusung tema "Gerak Cemerlang Mewujudkan Keluarga Muda Tangguh Nasyiah Magelang".
Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah, Ani Susanti memberikan sambutan pembuka, Ani mengapresiasi terhadap PDNA karena tertib dalam menjalankan administrasi Nasyiah.
“Di antara 10 pilar keluarga tangguh adalah kemandirian ekonomi, bahwa kemandirian perempuan itu penting karena kita sebagai perempuan tidak tahu kapan ditinggalkan oleh suami atau orang tua, sehingga bisa selalu mandiri secara finansial ketika terjadi situasi yang tidak terduga, penting juga mandiri secara mental," ujarnya.
Ani mengajak Nasyiatul Aisyiyah tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga mandiri secara mental dan intelektual. Selain itu Ia juga berpesan bahwa, perempuan yang memiliki tanggung jawab mendidik moral anak-anak haruslah bermoral terlebih dahulu.
"Perempuan adalah pendidik pertama, marilah terus belajar, mungkin yang belum S2 mari bisa S2, karena untuk mendidik, perempuan harus berpendidikan,” tuturnya.
Kegiatan ini juga di hadiri oleh Ketua PDM Kabupaten Magelang, H M Nasiruddin, dalam sambutannya Ia menyerukan semangat bermuhammadiyah.
“Alhamdulillah, saya sungguh berbahagia karena hari ini PDNA memiliki ikhtiar mengisi hari Ahad dengan kegiatan yang bermanfaat. Muhammadiyah ada dua kata yang selalu dicermati dan dicerminkan, yaitu maju "memajukan" yang kemudian menjadi slogan "Islam Berkemajuan" yang berarti maju sesuai dengan zaman, kata kedua adalah gembira. Kata gembira menjadi ciri khas Muhammadiyah, kalau Muktamar bukan hanya ada peserta tapi juga ada penggembira," ucapnya.
Lebih lanjut, Nasiruddin mengatakan dua kata tersebut bermula dari surah An Nisa ayat 95. Menurutnya, manusia aktif itu tidak sama, meskipun sama-sama mukmin tetapi berbeda. "Yang aktif mendapat 4 kelebihan, yakni orang yang aktif akan lebih sehat, orang yang aktif lebih bermanfaat, orang yang aktif lebih mulia (salah satunya karena bermanfaat), dan dimuliakan oleh Allah yakni memperoleh pahala yang besar. Saya menjadi saksi bahwa NA adalah orang yang bergerak aktif,” pungkasnya.
Di Muhammadiyah, bergerak tidak sekadar bergerak, tapi bergerak sesuai dengan ajaran Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Harapannya Nasyiah akan tetap dan terus ber-Muhammadiyah. (Danisa/m)