SM Launching Buku "Media & Islam Berkemajuan" di Momen Milad ke-110

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
344
Launching Buku "Media & Islam Berkemajuan" karya Roni Tabroni di Grha Suara Muhammadiyah. Foto: Cris

Launching Buku "Media & Islam Berkemajuan" karya Roni Tabroni di Grha Suara Muhammadiyah. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Suara Muhammadiyah melaunching dan membedah buku karya Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Roni Tabroni, Rabu (13/8) di Lantai 4 Grha Suara Muhammadiyah Yogyakarta. Buku ini berjudul "Media & Islam Berkemajuan: Perjalanan dan Pemikiran Jurnalis Islam Lintas Generasi."

Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asy'ari menyampaikan apresiasi atas mahakarya yang dilahirkan oleh Roni Tabroni. Menurutnya, ini menjadi kado Milad ke-110 Suara Muhammadiyah.

"Saya sampaikan tahniah atas dilaunchingnya buku ini. Bagi kami, buku dari Kang Roni ini menjadi kado untuk Milad Suara Muhammadiyah sekaligus kado bagi Hari Pers Muhammadiyah," katanya.

Deni menyebut, posisi media dan informasi di dalam Islam sangat penting. Jika ditarik dari denyut nadi sejarah Islam, wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw berbicara tentang iqra merepresentasikan seputar informasi, sementara kala itu, Nabi tidak bisa membaca dan menulis.

“Artinya media dan informasi nomor satu dalam Islam. Sehingga posisi media sebagai superstruktur untuk membentuk dasar struktur sosial,” katanya.

Hal demikian berbeda dengan Marxisme, di mana basic struktruk membentuk superstruktur. Sementara, di dalam Islam, superstruktur membentuk basic struktur. “Artinya bahwa media sebagai suprastruktur membentuk struktur sosial. Itulah kemudian bagaimana media itu penting,” tegasnya.

Merujuk Al-Qur'an, Deni menyebut ada beberapa istilah media, yaitu naba, ya'lam, dan sirah. Di sini menunjukkan, bahwa media menjadi pembentuk struktur sosial. "Media Islam tidak hanya berdimensi pers, tapi ada dimensi mujadid, muwahid, mujtahid," terangnya.

Ditambahkan Deni, buku ini menjadi legitimasi dari jawaban kebertahanan Suara Muhammadiyah melampaui 1 abad. Menurutnya, Suara Muhammadiyah hadir tidak sekadar berdimensi pers, tetapi hadir berperan sebagai ketiga dimensi tersebut.

"Inilah menurut saya kebertahanan Suara Muhammadiyah," ujarnya.

Termasuk, buku ini membentang tokoh-tokoh yang bergerak di bidang literasi dan pers. Ada Hamka, Haji Fachrodin, Haedar Nashir, Ahmad Syafii Maarif, dan masih banyak lagi.

"Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam buku ini menjadi menarik karena menjadi narasi yang pertama kali ditulis dan diulas," tegasnya.

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Muchlas, sangat senang dengan diluncurkannya buku karya Roni Tabroni. "Ini momentum yang luar biasa. Saya kira buku ini sangat layak dan penting untuk dibaca," katanya.

Buku ini, terang Muchlas, sebagai spirit bagi media Islam, bahwa bagaimana media menjadi ijtihad intelektual. "Saya kira dari judul bukunya sudah menarik dan baik," ucap Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini.

Acara ini menghadirkan narasumber, yaitu Pemimpin Redaksi Harian Kedaulatan Rakyat Octo Lampito, Redaksi Pelaksana Suara Muhammadiyah Isngadi Marwah Atmadja, dan penulis buku, Roni Tabroni. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Departemen Ilmu Komunikasi Un....

Suara Muhammadiyah

22 June 2025

Berita

 “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan d....

Suara Muhammadiyah

25 September 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Momen wisuda Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang ber....

Suara Muhammadiyah

2 October 2023

Berita

Upaya Mendekatkan Diri Kepada Allah  SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Menjadi Lanjut Usia me....

Suara Muhammadiyah

14 March 2025

Berita

KULONPROGO, Suara Muhammadiyah - Perkaderan merupakan proses penting dalam organisasi untuk membentu....

Suara Muhammadiyah

14 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah