YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Risiliensi Bencana bersama (LRB) Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah selama tempo tiga hari sukses menggelar pelatihan fasilitator masjid dan mushala Muhammadiyah tangguh bencana. Kegiatan ini berlangsung pada (23-25/5) di Wisma Sargede Jalan Pramuka Kav 5F UH, Kota Gede, Yogyakarta.
Wakil Sekretaris I LRB PP Muhammadiyah Budi Santoso menerangkan, kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta. Para peserta, sambungnya, berasal dari pengelola masjid dan mushala Muhammadiyah yang ada DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan DKI.
“Dan berikutnya, para peserta telah melakukan belajar bersama dan diskusi dengan para narasumber dan fasilitator dari MDMC PP Muhammadiyah dari LPCRPM PP Muhammadiyah dengan Majelis Tabligh dan Tarjih PP Muhammadiyah,” terangnya.
Budi menguraikan, Materi-materi yang disampaikan terkait dengan pengenalan tentang kebencanaan, manajemen penanggulan bencana berbasis masjid, manajemen pengurahan risiko bencana berbasis masjid. Selain itu, mengkaji ancaman dan risiko bencana di kawasan masjid, melakukan penyusunan rencana aksi mitigasi bencana berbasis masjid.
“Kemudian, para peserta juga mendapatkan materi membuat tim siaga bencana masjid, menyusun rencana simulasi penanggulan bencana berbasis masjid, dan utamanya adalah menguji SOP penanganan bencana berbasis masjid,” ujarnya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan panduan dan buku saku untuk mengimplementasikan masjid tangguh bencana di masing-masing. Melalui kegiatan ini, Budi melihat adanya komitmen dari seluruh peserta untuk mendesain masjid dan mushala Muhammadiyah yang tangguh bencana.
“Para peserta berkomitmen, satu bulan ke depan mereka akan mengimplementasikan masjid tangguh bencana di masjidnya masing-masing,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Budi menerangkan juga bahwa, salah satu output dari kegiatan ini membuat kajian sosialisasi kebencanaan keseluruh jamaah dan tim binaan masjid. Lalu, membuat kajian risiko bencana, menyusun SOP penanggulan bencana, dan membuat tim siaga bencana masjid.
“Tidak hanya itu, mereka juga melakukan simulasi penanggulan bencana, memasang rambu-rambu dan titik kumpul, dan melakukan pembelajaran penanggulan bencana melalui pengajian, maupun juga melalui kultum dan khutbah Jum'at yang mereka selengarakan,” tambahnya.
Terakhir, Budi menyampaikan terima kasih kepada Lazismu Pusat yang telah mendukung dan membantu operasional kegiatan pelatihan selama tiga hari ini. Jjuga terima kasih kepada LPCRPM yang telah berkontribusi dan bersama, juga Majelis Tarjih dan juga Majelis Tabligh.
“Terima kasih juga kepada LLH PP 'Aisyiyahyang di awal juga terus membantu proses penyusunan masjid tangguh bencana ini. Pelatihan telah usai dan beserta berikutnya akan melakukan implementasi masjid tangguh bencana di masjidnya masing-masing,” tandasnya. (Cris)