Tingkatkan Mutu dan Kinerja Kepala PAUD
BANDUNG, Suara Muhammadiyah — PAUD Dasmen Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Jawa Barat mengadakan Diklat Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Batch II.
Kegiatan dilaksanakan di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat, Kampus 2 Jayagiri Lembang, Kabupaten Bandung.
Diklat dilakukan selama lima hari dari Senin s,d Jumat (03-07 November 2025).
Adapun tema yang diangkat adalah “Mewujudkan Satuan PAUD Aisyiyah Bermutu Untuk Semua.”
Diksuspala kali ini merupakan penyelenggaraan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilakukan pada akhir Bulan Oktober.
Ketua Pelaksana Diksuspala, Dr. Nurul Fahimah, M.Si mengatakan bahwa diklat ditujukan bagi para kepala sekolah TK, Raudhatul Athfal (RA), dan Kelompok Bermain Aisyiyah se-Jawa Barat.
“Yang ikut sesi satu ada 152 peserta, kemudian sesi dua diikuti 155 kepala sekolah,” ujarnya pada TvMu Bandung.
Nurul menerangkan, ada dua indikator utama yang menjadi dasar pentingnya penyelenggaraan Diksuspala, yakni indikator mutu sekolah dan indikator penerima Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) kinerja.
“Dari dua indikator, pertama adalah indikator penjaminan mutu. Mutu kita diukur dari akreditasi. Dari 313 sekolah milik Aisyiyah, yang terakreditasi A itu hanya 20 sekolah. Jadi hanya 7,84 persen,” katanya.
“Indikator kedua adalah Kinerja. Kinerja itu kita ambil dari penerima BOP Kinerja. Untuk Jawa Barat ada 451 sekolah, yang dari Aisyiyah hanya ada 5 sekolah. Jadi hanya 1,1 persen. Dari dua indikator itu kita kemudian bermusyawarah dari mana dulu kita ubah, maka kita lakukan dari peningkatan kompetensi kepala sekolah,” tambahnya.
Nurul berharap pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini dapat meningkatkan kualitas dan inovasi para kepala sekolah.
“Diharapkan mereka bisa menjadi kepala sekolah yang inovatif dan meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Beliau juga berterima kasih kepada Lazismu, BPH rumah Sakit Islam Jakarta, dan berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara.
Ketua PW ‘Aisyiyah Jawa Barat, Ia Kurniati, dalam sambutannya mengapresiasi adanya diklat ini. Adanya pelatihan menurutnya dapat menjadi sarana penting dalam meningkatkan dakwah dan mutu pendidikan di lingkungan ‘Aisyiyah.
“Dari ibu-ibu yang datang inilah garda terdepan menyampaikan dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah, sehingga menciptakan masyarakat berkemajuan,” katanya.
Beliau mendorong agar para pendidik melalui diklat dapat memaksimalkan potensinya guna melahirkan generasi berkualitas di masa depan.
“Mari kita jadikan pendidikan sebagai dakwah kita, terutama anak-anak agar tidak ada anak-anak yang merundung, licik, dan tidak menghargai sesama temannya,” tegasnya.
Ketua Tim Pembelajaran direktorat PAUD dan PNS direktorat Jenderal guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kementerian Dasar dan Menegah Republik Indonesia yang turut hadir membuka acara, Komarudin menjelaskan tentang betapa krusialnya peran pendidik.
“Jika kita mengajarkan negatif, maka hilang satu generasi dan menjadi dosa jariyah. Makannya guru itu lebih tinggi profesinya dari dokter karena dia mengangkat derajat manusia, mengubah perilaku, mengubah kejiwaan,” katanya. (Moh Aqbil)


