PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) kembali menyelenggarakan pengajian bulanan yang kali ini dirangkaikan dengan peresmian unit usaha baru, Pondok Makan Umri. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kampus Utama Umri pada Jumat (24/5/25) pagi.
Agenda yang juga merupakan rangkaian Milad Ke-17 Umri ini, menghadirkan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Riau H Abd Rasyid Suharto Pua Upa MEd., sebagai penceramah yang dihadiri oleh segenap pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan Umri.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Umri Dr Jufrizal Syahri MSi., menyampaikan bahwa pengajian rutin ini merupakan bagian dari implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, khususnya pada bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK). Ia menegaskan pentingnya penguatan nilai-nilai keislaman di lingkungan kampus, termasuk melalui gerakan wakaf. Oleh karena itu, pengajian seperti ini hingga ke depan, akan dilakukan pendataan kehadiran sebagai upaya membangun komitmen dalam menghidupkan semangat Persyarikatan di Umri.
Dalam konteks tema “Wakaf” yang ditaja oleh Umri pada pengajian kali ini, menilai bahwa meskipun Umri telah berhasil membangun infrastruktur melalui wakaf, namun secara internal pemahaman dan implementasinya masih perlu diperkuat. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh sivitas akademika lebih aktif lagi dalam mendukung gerakan wakaf, baik melalui edukasi di ruang kelas maupun kontribusi langsung dalam penghimpunannya.
Sementara itu, dalam tausiyahnya, Ketua BWI Riau H Abd Rasyid Suharto Pua Upa MEd., mengingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah bagian dari perjalanan panjang menuju akhirat. Ia mengajak seluruh hadirin untuk mengukir jejak kebaikan, salah satunya melalui wakaf yang merupakan amal jariyah bernilai abadi.
Beliau menjelaskan, bahwa wakaf dalam Islam kini tidak hanya terbatas pada tanah atau bangunan, tetapi bisa dalam bentuk uang dan dapat dilakukan secara digital. Ada lima rukun dalam wakaf, yakni wakif (pemberi wakaf), harta yang diwakafkan, nazir (pengelola), ikrar wakaf, serta penerima manfaat.
Menariknya, menurut beliau, Umri merupakan satu-satunya Universitas di Riau yang telah memiliki izin resmi sebagai pengelola wakaf. Ia juga menyebutkan adanya platform digital “Satu Wakaf Indonesia” hasil kerja sama BWI dan Bank Indonesia yang memudahkan masyarakat untuk berwakaf secara daring.
Sebagai bentuk konkret dari semangat kemandirian ekonomi dan penguatan gerakan wakaf, Umri melalui Badan Usaha Milik Kampus (BUMK) juga meluncurkan unit usaha baru bernama Pondok Makan Umri.
Direktur BUMK Umri, Firdaus SE ME., menyampaikan bahwa konsep dari pondok makan ini tidak hanya fokus pada kuliner semata, tetapi juga mengusung nilai religius. Setiap pembelian makanan di tempat ini secara otomatis menyumbang 10% dari keuntungan untuk wakaf.
“Kalau makan di pondok makan ini, otomatis berwakaf,” ujarnya.
Peluncuran ditandai dengan makan bersama yang diikuti oleh seluruh tamu dan peserta pengajian di lokasi Pondok Makan Umri. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Umri dalam memperkuat budaya religius di lingkungan kampus serta mendorong inovasi ekonomi berbasis wakaf. Dengan semangat kolaboratif antara dakwah, edukasi, dan kewirausahaan, Umri optimis dapat terus menjadi pelopor dalam membangun generasi yang unggul dan dermawan. (syae)