YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh dunia pendidikan Kota Yogyakarta. SD Muhammadiyah Notoprajan berhasil meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Kota Yogyakarta 2025, yang diserahkan langsung oleh Walikota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, bertempat di kawasan Kali Code, Yogyakarta.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan peran aktif seluruh warga sekolah dalam menerapkan program-program peduli lingkungan hidup dalam keseharian mereka. Kepala SD Muhammadiyah Notoprajan, Asrofi Tiktana, menerima langsung piala tersebut dengan rasa syukur dan bangga.
"Penghargaan ini bukan hanya milik sekolah, tapi juga milik semua pihak yang telah mendukung dan membersamai perjalanan kami menjaga dan mencintai lingkungan," ujar Asrofi.
Kesuksesan SD Muhammadiyah Notoprajan tak lepas dari kolaborasi kuat antara siswa, guru, dan staf sekolah yang secara aktif mengajak masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan lingkungan. Beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program lingkungan tersebut di antaranya adalah Komunitas Peduli Sampah RW Notoprajan, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), serta yang paling utama adalah dukungan, bimbingan, arahan dan pendampingan dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Sedangkan program pelaksanaan Adiwiyata SD Muhammadiyah Notoprajan diketuai oleh Nirmala Arum, salah satu guru SD muhammadiyah Notoprajan dan didukung penuh oleh siswa, guru,staf dan warga Notoprajan.
Dari 9 sekolah penerima penghargaan Adiwiyata tahun ini, SD Muhammadiyah Notoprajan terpilih melalui proses seleksi dan verifikasi yang ketat oleh tim verifikator: Retna Wuryaningsih, Siyam Mardirini, Cristina Endang Setyowati, Sarmidi, dan Agus Sugito.
Program Adiwiyata sendiri bertujuan membentuk karakter peserta didik yang peka dan peduli terhadap lingkungan, serta membiasakan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.
Dengan raihan ini, SD Muhammadiyah Notoprajan diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain dalam membangun budaya cinta lingkungan sejak dini. (Yyn)