Semarak Musypimda PDA Kota Yogyakarta, Memperkuat Peran Perempuan dalam Advokasi Sosial

Publish

25 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
92
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta akan mengadakan Musypimda (Musyawarah Pimpinan Daerah) yang akan dilaksanakan pada Sabtu-Ahad (2-3 Agustus 2025) di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Dalam pelaksanaan Musypimda I nanti diharapkan akan mampu merumuskan strategi penguatan organisasi berbasis data dan kebutuhan lapangan, serta menjalin kolaborasi dengan mitra strategis untuk mengatasi berbagai tantangan kehidupan masyarakat di Kota Yogyakarta.

Sebagai bekal bagi calon peserta Musypimda untuk mendukung tercapainya maksud tersebut, maka PDA Kota Yogyakarta menggelar acara Semarak Musypimda merupakan acara Pramusypimda yaitu Workshop Penguatan Peran Perempuan dalam Advokasi Sosial, Menyikapi Isu Sosial dan Kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta. Dilaksanakan pada Jumat Legi, 18 Juli 2025 di aula utama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, jln. Sultan Agung 14 Yogyakarta. Dihadiri oleh PDA Kota Yogyakarta bersama Pimpinan Majelis/Lembaga beserta anggotanya. Mengundang Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kota Yogyakarta. Serta menghadirkan dua narasumber yang sangat kompeten di badangnya, dari Dinas Sosial Nakertrans Kota Yogyakarta dan dari Majelis Kesejahteraan Sosial  (MKS) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.

Dalam sambutan dan pengarahannya Ketua PDA Kota Yogyakarta, Rowiyah,S. Ag. mengemukakan bahwa Workshop dilaksanakan sebagai bekal persiapan Musypimda yang mengambil tema “Dinamika Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Kota Yogyakarta Berkeadilan”, menyelaraskan tema yang diusung oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah. Lebih lanjut Rowiyah menyampaikan, “Dengan Musypimda kita akan menyusun strategi program berbasis data, agar pembangunan di Kota Yogyakarta bisa terlaksana dengan lebih adil, makmur dan sejahtera.”  

Workshop diisi dengan panel forum, dengan panelis pertama Indrawati, S.Sos, M.IP. dari Dinas Sosial Nakertrans Kota Yogyakarta dan panelis kedua Dr. Sri Roviana, S. Ag, MA dari MKS PP ‘Aisyiyah. 

Indrawati yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial memaparkan Issue-issue Strategis di Kota Yogyakarta dan Optimalisasi Fasilitas dan Layanan Sosial. Yogyakarta sesuai dengan Rencana Pembangunan Kota Yogya 2026 yang bermoral, beradab dan berbudaya, menjadikan Kota Yogya lebih berkualitas,dengan  indeks kejujuran tinggi berbasis budaya, pusat pelayanan jasa,menjadi kota inklusi, berwawasan lingkungan. 

Sementara itu, Yogyakarta masih memiliki agenda persoalan sosial yang harus ditangani dengan tepat, agak unik seperti angka kemiskinan yang tinggi tetapi indeks kebahagiaan dan angka harapan hidupnya juga tinggi terlihat dari jumlah lansianya banyak mencapai 15 persen. Kaum miskin ini kebanyakan perempuan para janda. Karena rata-rata  bukan orang kaya bisa berpotensi mengalami keterlantaran.

Juga kelompok disabilitas yang mencapai 3116 jiwa (yang terdaftar) perlu perhatian khusus karena banyak di antaranya terkait dengan kesehatan mental. Juga isu-isu gender dan anak seperti angaka kematian ibu, stunting, dan kepadatan penduduk yang masih tinggi. Lebih lanjut Indrawati mengemukakan tentang kebijakan-kebijakan di Dinas Sosial tentang rehabilitasi sosial dasar dan jaminan sosial, dengan harapan ke depan akan semakin meningkat dalam fasilitas dan layanannya.

Panelis kedua Sri Roviana,  yang menjadi Koordinator Divisi Advokasi Sosial di MKS PP ‘Aisyiyah mengelaborasi tentang Strategi dan Teknik Advokasi Sosial di bawah judul materi “Menguatkan Suara Mengubah Realitas.” Rovi mengemukakan kalau pemerintah punya Dinas Sosial maka ‘Aisyiyah memiliki Majelis Kesejahteraan  Sosial (MKS) yang memayungi kegiatan-kegiatan sosial berupa fasilitasi pendampingan santunan dan lain-lain Di antaranya ada Asuhan Keluarga, Santunan Keluaga, Daycare Lansia, Panti Asuhan yang sekarang paradigmanya bergeser menjadi prioritas terakhir.

Semua harus dimaksimalkan kebermanfaatannya melalui Advokasi Sosial yang harus terus digerakkan dengan semangat kerelawanan. Dua point penting dalam advokasi Sosial adalah strategi dan teknik. Strategi Advokasi Sosial bisa dilakukan dengan kampanye, pendidikan masyarakat, pengorganisasian komunitas, koalisi dan aliansi. Sedangkan teknik advokasi Sosial diantarnya bisa dilakukan melalui lobbying, audiensi, kampanye media, pernyataan resmi berbasis bukti atau yang lainnya. Di akhir paparannya Rovi berpesan, “Tugas kita adalah menguatkan Suara untuk yang Tidak Bisa Bersuara.” 

Dalam acara tersebut juga diserahkan apresiasi dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIHU) ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta kepada PDA dan PCA se-Kota Yogyakarta. KBIHU ini adalah amal usaha milik ‘Aisyiyah yang selama ini telah bersinergi bersama ‘Aisyiyah daerah, cabang dan ranting menjalin kerja sama yang erat dalam pendampingan, pembimbingan dan pembinaan bagi jemaah haji yang membutuhkan. 

(Tim Media Musypimda PDA Kota Yogyakarta) 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah -  Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof Ambo As....

Suara Muhammadiyah

7 September 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Tekno....

Suara Muhammadiyah

16 July 2025

Berita

BATAM, Suara Muhammadiyah - Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Kota Batam Periode 2025-2027 menggela....

Suara Muhammadiyah

7 July 2025

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Abd Rakhim Nan....

Suara Muhammadiyah

23 August 2024

Berita

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah - Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muham....

Suara Muhammadiyah

30 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah