Sertifikasi Jurnalis Rendah, FIKOM UMRI Usung Crowdfunding Jurnalistik

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
38
Dokumentasi acara

Dokumentasi acara

PEKANBARU – Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar Diseminasi Hasil Penelitian dengan tema “Analisis Peran Masyarakat dan Potensi Crowdfunding dalam Meningkatkan Kompetensi Wartawan dan Kualitas Jurnalisme”, Kamis (13/11/2025). Acara yang dibuka secara resmi oleh Dekan, Jayus SSos MIKom dan dihadiri Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Khusnul Hanafi SIKom MSocSc, Ketua Prodi Hubungan Masyarakat (Humas) Ulmi Marsya SIKom MA, para dosen dan ratusan mahasiswa. 

Dalam sambutannya, Jayus menyambut baik kegiatan diseminasi hasil penelitian ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari kinerja dan tanggung jawab dosen dalam memajukan ilmu pengetahuan serta berkontribusi bagi masyarakat. "Kami apresiasi kerja keras tim peneliti dan berharap temuan ini dapat memberikan manfaat nyata," ujarnya.

Penelitian yang dipaparkan oleh Ketua Tim Peneliti, Assoc Prof H Eka Putra ST MSc PhD bersama anggota tim Dr Desliana Dwita SIP MIKom., mengangkat latar belakang yang memprihatinkan mengenai kondisi jurnalis di Indonesia. Data terbaru Dewan Pers menunjukkan bahwa hanya 11,68% dari sekitar 250.000 jurnalis yang telah tersertifikasi. Rendahnya kompetensi ini berpotensi menghasilkan pemberitaan yang tidak akurat.

“Tantangan ini semakin nyata di tingkat lokal, seperti di Kota Pekanbaru, di mana hanya 1,5% media lokal yang memenuhi standar profesional. Hal ini disebabkan lemahnya kompetensi teknis dan etika jurnalis, serta kurangnya partisipasi publik dalam mengawasi kualitas media,” papar Assoc. Prof. Eka Putra.

Sebagai solusi inovatif, penelitian ini mengusulkan model crowdfunding jurnalistik berbasis komunitas. Konsep ini tidak hanya sekadar alternatif pendanaan, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme akuntabilitas publik. Masyarakat yang turut mendanai sebuah proyek peliputan jurnalistik juga dilibatkan sebagai pemantau kualitas berita, menciptakan transparansi dan rasa memiliki.

“Crowdfunding jurnalistik menawarkan manfaat ganda. Di satu sisi, ia menjamin hak publik atas informasi yang berkualitas. Di sisi lain, ia berpotensi meningkatkan kesadaran publik dan membangun kolaborasi strategis untuk mendorong profesionalisme media,” jelas Dr Desliana Dwita menambahkan.

Temuan penelitian menyimpulkan bahwa model ini berpotensi besar untuk diterapkan di Pekanbaru, didukung oleh nilai kegotongroyongan dan infrastruktur digital yang semakin memadai. Namun, keberhasilannya bergantung pada kemitraan yang setara, transparansi, konten yang menarik, serta kolaborasi semua pemangku kepentingan.

“Simbiosis antara pendanaan melalui crowdfunding dan prinsip jurnalisme partisipatif ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem jurnalisme lokal di Pekanbaru yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan demokratis,” tutup Assoc Prof Eka Putra.

Kegiatan diseminasi hasil Penelitian Fundamental Reguler (PFR) BIMA Kemsaindikti RI tahun 2025 ini tidak hanya memaparkan temuan, tetapi juga membuka ruang diskusi interaktif, menunjukkan antusiasme tinggi dari para akademisi terhadap masa depan jurnalisme yang lebih baik dan partisipatif.(rls)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMSU sukses menggela....

Suara Muhammadiyah

29 October 2024

Berita

KALASAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah DIY melangsungkan Musyawarah Pimpinan Wilay....

Suara Muhammadiyah

17 May 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya memperkuat kajian Islam berkemajuan, Majelis Pustaka....

Suara Muhammadiyah

25 January 2025

Berita

KENDAL, Suara Muhammadiyah - SMK Muhammadiyah 3 (Muga) Weleri Kendal, berkolaborasi dengan Pimpinan ....

Suara Muhammadiyah

31 January 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Pada tahun 2025, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode ....

Suara Muhammadiyah

26 May 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah