SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen-PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Dikky Syadqomullah menilai bahwa Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Kemajuan ini meliputi amal usaha, ranting, dan masjidnya.
Hal itu disampaikan saat acara kuliah subuh pelatihan administrasi dan Baitul Arqom yang diikuti 80 peserta, dari Majelis, Ranting, dan Ortom, takmir, serta guru karyawan di bawah naungan PCM Ngagel di Agro Mulia Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (12/10).
“Maka yang perlu kita pikirkan bagaimana kita ini terus bersama dan berjamaah,” ujarnya.
Dikky menegaskan, berjamaah memiliki nilai penting, di mana kalau umat Islam hidupnya tidak berjamaah (kolektif), maka ibarat seekor kambing tersesat. “Seorang Muslim yang tidak berjamaah seperti kambing yang terpisah dari kawanannya,” ucapnya.
Dikky melanjutkan, kenapa diumpamakan kambing tersesat? Karena kambing kecil lemah, tak banyak ahlinya. “Kalau tambah tidak berjamaah ya makin tidak punya kekuatan apa pun," sambungnya.
Di situlah letak elan vital berjamaah. Dan di Muhammadiyah, sangat diutamakan untuk hidup berjamaah. “Bila bersatu menjadi kekuatan umat Islam yang dahsyat,” tegasnya. Karena itu, hidup berjamaah harus menjadi spirit bagi kehidupan warga Persyarikatan.
"Jamaah maksudnya, umat Islam kalau tidak mau berjamaah menghadapi mereka, maka pasti muncul fitnah kerusakan bentuknya besar. Fitnahnya Apa? Kita umat Islam dianggap lembek enggak ada kekuatan sama sekali," jelas Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Melihat relevansi berjamaah terhadap denyut nadi kehidupan warga Persyarikatan, imbuh Dikky, PCM Ngagel berikut serta dengan amal usahanya, termasuk di dalamnya mencakup ortom, ranting, dan masjid, harus menjadi kekuatan dalam membangun umat, bangsa, dan negara. (Mul/Nurvi)