SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Wacana Indonesia Emas 2045 sejatinya bukan sekadar proyeksi masa depan, melainkan hasil dari proses panjang yang ditentukan sejak hari ini. Kualitas generasi muda menjadi faktor utama yang akan menentukan ke arah mana bangsa ini melangkah. Kesadaran itulah yang mendorong PK IMM Al-Khawarizmi menyelenggarakan Studium Generale dalam rangka pembukaan Darul Arqom Dasar (DAD) 2025.
Kegiatan ini tidak dimaknai sebatas agenda formal organisasi, tetapi menjadi ruang refleksi bersama bagi generasi Z agar lebih peka terhadap peran dan tanggung jawabnya. Melalui forum ini, para kader diajak memahami bahwa pilihan hidup, sikap, dan kontribusi yang diambil saat ini akan berpengaruh besar terhadap wajah Indonesia di masa mendatang.
Gagasan utama yang disampaikan menekankan bahwa kontribusi bagi bangsa tidak harus menunggu mapan atau berada di posisi tertentu. Justru, langkah awal dimulai dari kesadaran diri, pembentukan karakter, serta kesiapan mental sejak dini. Dengan mengangkat isu peran strategis Gen Z, kegiatan ini mendorong peserta untuk memperkuat nilai religiusitas, intelektualitas, dan humanitas sebagai bekal menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Hadirnya Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, M. Rizqi Iskandar Muda, di tengah sekitar 80 kader IMM memberikan sudut pandang yang berbeda dan kontekstual. Pengalaman langsung di dunia kebijakan publik yang dibagikan Mas Rizqi membuka wawasan peserta bahwa politik dan pembangunan tidak terpisah dari dunia mahasiswa.
Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa generasi muda memiliki ruang besar untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan kebijakan. Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pengamat, tetapi juga dapat menjadi bagian dari aktor perubahan yang menentukan arah pembangunan daerah dan nasional.
Kehadiran legislator muda tersebut menjadi bukti nyata bahwa usia bukan penghalang untuk berkontribusi di level strategis. Atmosfer diskusi di Aula Kartini BBPMP pun terasa hidup dan penuh semangat, seiring tumbuhnya optimisme para kader terhadap masa depan mereka sendiri.
“Sebagai kader IMM sekaligus bagian dari generasi Z, kita harus membangun rasa percaya diri untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju,” ujar M. Rizqi Iskandar Muda, Jumat (19/12).
Pernyataan ini menjadi pengingat penting bagi kader muda agar tidak larut dalam rasa ragu dan inferior. Kepercayaan diri, menurutnya, harus dibarengi dengan penguatan kapasitas intelektual agar mampu bersaing dan berkontribusi di tengah dinamika global yang kian ketat.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Wakil Rektor II ITESA Muhammadiyah Semarang, Ibu Laelatul Khikmah, serta perwakilan pimpinan organisasi mahasiswa lainnya. Dukungan tersebut menunjukkan bahwa ruang tumbuh bagi generasi muda telah tersedia, tinggal bagaimana dimanfaatkan secara optimal.
Melalui perpaduan nilai ideologis IMM dan pengalaman praktis narasumber, Studium Generale ini berhasil menyatukan pandangan bahwa cita-cita Indonesia Emas hanya dapat diwujudkan dengan karakter pemuda yang kuat dan berintegritas. Usai sesi pembukaan, para peserta DAD 2025 melangkah dengan semangat baru: menyiapkan diri menjadi bagian dari solusi dan agen perubahan bagi Indonesia yang lebih baik.

