BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himtekpa) berhasil menyelenggarakan “Food Festival 2025” pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Acara yang berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, itu mengangkat tema ”Feedact: Real Food, Real Issue” dan diisi dengan rangkaian seminar serta bazar produk pangan hasil inovasi mahasiswa.
Ketua Pelaksana Kegiatan Salsa Nursohiba menjelaskan bahwa tema ”Real Food, Real Issue” sengaja dipilih sebagai respons terhadap fenomena gaya konsumsi masyarakat saat ini yang cenderung instan dan minim kesadaran gizi.
Masyarakat cenderung hanya sekadar makan dan kenyang. Mereka tidak peduli terhadap apa-apa yang terkandung dari makanan yang dikonsumsi tersebut. ”Banyak orang makan hanya sekadar kenyang tanpa memahami kandungan, sejarah, atau dampak jangka panjang dari makanan tersebut,” ungkap Salsa.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih menghargai pangan lokal seperti umbi-umbian yang kaya nutrisi. ”Melalui festival ini, kami ingin mengajak audiens untuk melek pangan, membedakan antara makanan yang sehat dan yang hanya mengenyangkan sesaat,” katanya.
Sementara itu, Pembina Himtekpa Ana Nadiya Afinatul Fishi menekankan pentingnya membentuk mahasiswa Teknologi Pangan yang tidak hanya unggul dalam inovasi, tetapi juga berakhlak dan memiliki etika berbasis nilai-nilai Islam. ”Kita tidak hanya ingin mencetak lulusan yang bisa menciptakan produk pangan, tetapi juga mereka yang memahami keamanan pangan, nilai gizi, dan keberlanjutan,” tegas Ana.
Lebih jauh, Ana juga mendorong agar Food Festival ini menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan menjadi wadah kreativitas serta inovasi mahasiswa di tengah tantangan ketahanan pangan global. Ana juga menyinggung soal pentingnya etika yang harus dimiliki mahasiswa Teknologi Pangan UM Bandung. ”Standar etika kita adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ini menjadi pembeda lulusan Teknologi Pangan UM Bandung dengan kampus lainnya,” tegas Ana.
Kesan positif dan apresiasi pun datang dari para pengunjung. Mereka menilai kegiatan ini luar biasa. Tia Kamila Nur Fadhilah, salah satu peserta, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap penyelenggaraan acara yang berlangsung meriah ini. ”Acara ini benar-benar luar biasa. Aku bisa kenal dengan akang teteh kakak tingkat dan harapannya ke depan, kuliah di jurusan Teknologi Pangan ini bisa membuat aku jadi luar biasa seperti mereka,” ujarnya.
Optimisme senada juga diungkapkan oleh Azahra Aulia Noviyanti. ”Aku bangga banget akang teteh bisa mengadakan acara sebesar ini. Terima kasih sudah mengundang kami. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi. Aku bangga jadi bagian dari keluarga besar Teknologi Pangan UM Bandung,” ucapnya.*(FK)